Balita Bisa Terlambat Bicara Bila Menghabiskan Lebih Banyak Waktu di Depan Televisi
Entah apakah karena efek struktural ini negatif, tetapi sayangnya, ada penelitian lain yang sudah mengarah ke potensi bahaya.
SERAMBINEWS.COM - Hasil awal dari sebuah penelitian yang didanai oleh National Institute of Health menunjukkan bahwa ada perubahan otak pada anak-anak berusia 9–10 tahun yang menggunakan layar selama lebih dari 7 jam sehari.
Entah apakah karena efek struktural ini negatif, tetapi sayangnya, ada penelitian lain yang sudah mengarah ke potensi bahaya.
Sebuah penelitian yang mengamati lebih dari 900 balita usia 6 hingga 24 bulan menemukan bahwa keterlambatan bahasa terjadi pada anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar.
Ini tidak mengherankan ketika anak-anak belajar berbicara dengan mendengarkan dan berbicara.
Baca: Anak Konglomerat India Menikah, Undang Shah Rukh Khan, Hillary Clinton Hingga Beyonce
Pada anak yang lebih tua, tampaknya terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengenali emosi.
Dari penelitian ini dari UCLA menemukan bahwa jika layar diambil selama 5 hari dari praremaja, benar-benar membawa kembali kemampuan mereka untuk memahami emosi.
Baca: BREAKING NEWS - Jembatan Jamur Ujung Putus, Lintas Takengon-Bireuen Lumpuh Total
Sebagai orang dewasa betapa pentingnya dapat merasakan apa yang dirasakan atau dipikirkan seseorang dalam hubungan pribadi dan profesional.
Namun, kemudian ada efek lain, ketika cahaya biru dari layar mempengaruhi melatonin dan tidur, dan media sosial dapat menciptakan kecemasan dan depresi pada remaja.
Baca: Kota Sabang Kembangkan UMKM Sektor Pariwisata
Para dokter mendukung teknologi, tentunya, untuk meningkatkan kesehatan dan perawatan kesehatan, bila digunakan dengan cara yang benar.
Perangkat pintar telah memungkinkan mereka untuk tidak hanya menghemat waktu tetapi juga untuk tetap berhubungan dengan orang-orang dari seluruh dunia dan bahkan dari masa lalu yang baik.
Namun, seperti halnya mobil, yang telah memberi kita kemampuan untuk melakukan perjalanan lintas negara kepada keluarga dan teman-teman kita, kita masih perlu memiliki pagar pengaman, terutama dengan pikiran yang tumbuh dari anak muda.
Baca: Bukan Uang, Ini Mahar Pernikahan Nur Khamid dengan Bule Cantik Asal Inggris
Apakah kita hanya akan melemparkan kunci mobil ke anak remaja kita, lalu mengatakan, “bersenang-senanglah, sampai ketemu nanti”, tanpa memberikan pelajaran mengemudi atau pemahaman tentang aturan dan batasan-batasan?
Baca: Laksanakan Ibadah Umrah, Dian Pelangi Tambil Beda hingga Curhat soal Kesendiriannya
Sebagai orangtua, terutama yang bekerja, kita terus-menerus berpacu dengan waktu, dan kadang-kadang kita tidak memiliki cukup waktu untuk memantau penggunaan perangkat teknologi pada anak-anak kita.
Tidak mudah, tetapi sains baru saja menunjukkan efek, seperti keterlambatan berbahasa, masalah tidur, dan masalah kesehatan emosional di otak yang sedang berkembang.
Berikut ini yang bisa dilakukan oleh orangtua terhadap pemakaian teknologi pada anak-anak, seperti dilansir dari Webmd.