Tsunami di Banteng dan Lampung
Terdengar Gemuruh sebelum Tsunami Menghantam Lampung, Begini Cerita Dua Kakak Beradik yang Selamat
Kakak beradik asal Palembang, Sumatera Selatan, selamat dari amukan tsunami di Lampung Selatan karena lari bersama warga lainnya ke perbukitan.
SERAMBINEWS.COM, PALEMBANG - Tsunami terjadi di Selat Sunda dan menerjang wilayah Banten dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018).
Hingga Senin (24/12/2018) pagi, BNBP mencatat sudah 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 dinyatakan hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Sehari setelah bencana alam itu banyak kabar tentang warga-warga yang selamat dari amukan tsunami, termasuk warga yang berhasil melarikan diri sebelum tsunami menerjang.
Seperti yang dialami kakak beradik asal Palembang, Sumatera Selatan yang selamat dari amukan tsunami karena lari bersama warga lainnya ke perbukitan.
Adalah Levi dan Sumantri, kakak beradik yang berasal dari Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Mereka sempat merasakan bencana tersebut. Mereka hampir terkena terjangan tsunami ketika sedang berkunjung ke rumah keluarga mereka di Lampung Selatan, untuk menghadiri proses pernikahan.
Menurut Levi seperti dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, tsunami berlangsung sekitar pukul 21.20 WIB pada Sabtu (22/12/2018).
Sebelum kejadian, ia sedang membuat kopi di rumah kerabatnya tersebut.
Namun tak lama kemudian, warga sekitar mendadak keluar dan berlari menuju ke atas bukit Rajabasa sembari memperingatkan ada tsunami.
"Suara gemuruh sangat terdengar, saya langsung keluar, lihat warga sudah lari teriak-teriak tsunami," kata Levi, Senin (23/12/2018).
Melihat warga mulai menyelamatkan diri, Levi dan Sumantri langsung menyelamatkan keluarga mereka naik ke atas bukit.
Foto-foto Kebersamaan Aa Jimmy Sebelum Tsunami Datang, Terekam di Status WA Terakhir Sang Istri
Mengapa Gunung Anak Krakatau Bisa Memicu Tsunami di Selat Sunda? Begini Penjelasan Ahli Vulkanologi
Tsunami Selat Sunda Fenomena tak Lazim
Kejadian yang hanya beberapa menit itu meratakan kediaman rumah kerabat mereka yang berada di pesisir pantai.
"Sempat saya menelepon keluarga yang sedang jalan di luar, mendadak listrik mati, sinyal langsung putus. Rumah sudah hancur akibat tsunami," ujarnya.
Update Korban Tsunami di Banten dan Lampung: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang
Menurut Vulkanolog ITB Ada 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda
Sejarah Gunung Krakatau - Meletus Tahun 1883, Tewaskan 36.417 Jiwa, Daya Ledak 30 Ribu Kali Bom Atom
Keluarga Levi berhasil selamat dari kejadian tersebut, saat ini mereka sedang berada di daerah Penengahan salah satu kediaman kerabatnya untuk mengungsi.
"Hari ini langsung pulang ke Empat Lawang bersama keluarga, kami semua selamat," kata dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita 2 Warga Sumsel Selamat dari Tsunami: Sebelumnya, Terdengar Suara Gemuruh..."
Citra Radar BPPT Ungkap Perubahan Permukaan Anak Krakatau, Bagian Selatan Telah Longsor
Tsunami Banten Diduga Karena Erupsi Anak Krakatau: Letusan Ibunya Jauh Lebih Kuat dari Bom Atom
Tsunami Krakatau yang Mematikan