Aceh Tengah Wacanakan Pengembangan Kebun Teh
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mulai menjajaki pengembangan perkebunan teh di daerah itu. Beberapa kawasan yang berada di Dataran Tinggi
TAKENGON - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mulai menjajaki pengembangan perkebunan teh di daerah itu. Beberapa kawasan yang berada di Dataran Tinggi Gayo (DTG) diperkirakan cocok untuk dijadikan perkebunan teh.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, di hadapan sejumlah wartawan usai sarapan dan ngopi pagi di Pendopo Bupati, Sabtu (29/12). Menurut Shabela, potensi lahan yang cocok untuk pengembangan teh di Aceh Tengah mencapai 2.000 hektare di wilayah Kecamatan Atu Lintang yang berada 1.800 Mdpl.
“Dulu Dataran Tinggi Gayo juga terkenal dengan teh-nya. Bahkan ratu Belanda waktu itu tidak mau minum teh selain dari Gayo. Karena itu mau kita kembangkan lagi tanaman teh ini,” katanya.
Shabela mengungkapkan, tidak semua tanah di Kabupaten Aceh Tengah harus dipaksa untuk ditanami kopi. Ada wilayah tertentu cocok ditanami dengan komoditi lain yang juga diminati oleh pasar dunia, salah satunya teh. “Kopi sudah ada jalannya sendiri. Kopi Arabika Gayo sudah terkenal dan dicari buyer luar negeri. Makanya kita gali potensi lain,” sebut Shabela Abubakar.
Dia juga menyebutkan terkait hasil kunjungannya ke Taiwan beberapa lalu. Shabela mengatakan perusahaan asal Taiwan, Mitagri Co LTD, akan beriventasi terkait dengan komoditas alpukat. “Kami sudah bertemu langsung dengan jajaran pimpinan Mitagri. Dari pertemuan awal tersebut, mereka berminat dan selanjutnya akan datang ke Takengon, di bulan Februari 2019 nanti,” ujarnya.
Shabela Abukar juga memaparkan beragam capaian yang telah diraih selama memimpin Kabupaten Aceh Tengah setahun terakhir. Berbagai infrastruktur mulai dibenahi seperti akses jalan. Beberapa penghargaan juga berhasil diraih Pemkab Aceh Tengah.(my)