Baru Pertama Kali Terjadi, Ini 5 Hal yang Membuat Erupsi Gunung Anak Krakatau Unik dan Langka

Erupsi Gunung Anak Krakatau juga menyebabkan tsunami Banten dan Lampung lantaran longsoran di dasar laut.

Editor: Amirullah
ANTARA FOTO/BISNIS INDONESIA/NURUL HIDAYAT VIA KOMPAS.COM
Foto udara letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) pukul 17.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak (sekitar 1.838 meter di atas permukaan laut) 

SERAMBINEWS.COM - Erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan aktivitas yang berbeda dari beberapa gunung aktif lainnya.

Berbagai perbedaan dari Gunung Anak Krakatau disebutkan oleh beberapa pihak.

Diketahui, Gunung Anak Karatau terus dipantau lantaran mengalami erupsi hingga munculnya lava pijar.

Erupsi Gunung Anak Krakatau juga menyebabkan tsunami Banten dan Lampung lantaran longsoran di dasar laut.

Berikut TribunWow.com rangkum sederet perbedaan dari erupsi Gunung Anak Krakatau:

1. Badan Gunung Anak Krakatau Terbongkar

Pasca mengalami peningkatan aktivitas erupsi beberapa waktu terakhir, bagian puncak Gunung Anak Kratau terbongkar.

Hal tersebut merupakan yang pertama kali sejak Gunung Anak Krakatau muncul di Selat Sunda.

Dikutip dari TribunLampung.com, penuturan soal terbongkarnya Gunung Anak Krakatau dijelaskan oleh Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Suwarno.

“Mungkin sejak Indonesia merdeka, kejadian terbongkarnya bagian badan GAK mungkin baru kali ini,” terang Suwarno Jumat (28/12/2018).

Pengamatan secara visual dari Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, terlihat cukup jelas badan gunung yang hilang pada bagian puncaknya.

Hal tersebut diduga lantaran terbongkar akibat dari aktivitas letusan.

“Sebagian badan bagian atas gunung hilang. Kemungkinan terbongkar akibat aktivitas letusan,” kata dia.

Sampai dengan saat ini, status Gunung Anak Krakatau masih pada level III Siaga.

Warga dilarang untuk mendekat dan beraktivitas dalam radius 5-6 kilometer dari kawah gunung.

Baca: Prabowo Sebut Selang Cuci Darah Dipakai 40 Orang, Begini Respons Gerinda hingga Bantahan RSCM

Baca: Disperindagkop Lhokseumawe Segel 59 Toko di Pasar Buah, Ini Penyebabnya

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono unggah video penampakan Gunung Anak Krakatau Kamis (27/12/2018). (Dokumentasi Polairud Polres Lamsel/ tribun lampung)
Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved