Akibat El Nino dan Pemanasan Global, 2019 Diprediksi Jadi Tahun Terpanas

Naiknya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim semakin tidak menentu.

Editor: Amirullah
Shutterstock
Ilustrasi suhu panas. 

SERAMBINEWS.COM - Setelah angin dingin bulan Desember berakhir, kita akan beralih ke musim panas tahun 2019 ini.

Ramalan cuaca memperingatkan bahwa tahun 2019 menjadi tahun terpanas sepanjang masa.

Panas ekstrim tahun ini kemungkinan diakibatkan peristiwa El Nino yang diperburuk oleh pemanasan global akibat ulah manusia.

Naiknya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) akibat penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim semakin tidak menentu.

Suhu global terus meningkat dan tampaknya tidak akan turun dalam waktu dekat.

Empat tahun terakhir menjadi rekor terpanas suhu Bumi.

The Met Office mengungkapkan suhu global rata-rata tahun 2019 bisa mencapai 1.10C di atas tingkat pra-industri, kembali pada akhir tahun 1800-an.

Baca: DPRK Aceh Barat Dukung Pengusutan Korupsi Dana Desa, Massa Lanjutkan Demo ke Kantor Kejari

Baca: Citilink Bakal Hapus Layanan Bagasi Gratis, Menhub Minta Sosialisasikan Dulu ke Penumpang

Baca: Dishub Aceh Tengah Bongkar Median dan Lampu Jalan Kampung Lemah Menuju Terminal Paya Ilang

Baca: Hal ini Jadi Alasan Ustaz Arifin Ilham Diberangkatkan ke Penang Menggunakan Pesawat Jet Pribadi

Baca: Massa Demo DPRK Aceh Barat, Minta Kasus Korupsi Dana Desa Diusut Tuntas

Baca: Tiga Rumah di Gampong Tuwi Meuleusong Nagan Raya Dirusak Gajah Liar

Baca: Kelewatan Kaya, Pemilik Rumah Bikin Pagar dari Puluhan Motor Yamaha RX-Z

Tahun ini akan menjadi tahun terpanas yang tercatat sepanjang lima tahun terkahir.

Artinya, tahun ini akan mendekati pemecah rekor tahun 2016 ketika suhu mencapai 1.15C di atas tingkat pra-industri.

Dikutip dari Doug Smith, peneliti The Met Office mengatakan, "diperkirakan tahun 2019 akan menjadi tahun terpanas sepanjang catatan lima tahun terakhir sejak 2015."

El Nino adalah bagian dari pola iklim rutin yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik naik ke tingkat di atas normal dalam periode waktu lama.

Ini bisa berlangsung atara 4 hingga 16 bulan dan biasanya berpengaruh pada pemanasan suhu global.

Profesor Adam Scaife, kepala prediksi cuaca jarak jauh di The Met Office mengatakan," perkiraan kami menunjukkan bahwa akhir tahun 2019, adalah 19 dari 20 tahun terpanas yang akan terjadi sejak tahun 2000."

Para ahli telah memperingatkan tentang perlunya mengambil tindakan cepat kepada seluruh masyarakat untuk mulai menurunkan emisi dengan cepat.

Cara ini dianggap perlu dilakukan untuk membatasi kenaikan suhu Bumi dan menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

Meskipun belum ada konfirmasi, para ahli mengatakan bahwa sangat mungkin 2019 menjadi tahun terpanas.

TribunTravel.com/rizkytyas

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 2019 Diprediksi Jadi Tahun Terpanas Karena El Nino dan Pemanasan Global

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved