Begini Kondisi Bocah Gizi Buruk di Aceh Utara Setelah Sepekan tidak Makan
Kondisi kesehatan Intan Zahara (4) bocah dari Desa Kuala Keureuto Kecamatan Lapang yang menderita gizi buruk kini kondisinya bertambah parah.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Yusmadi
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Kondisi kesehatan Intan Zahara (4) bocah asal Desa Kuala Keureuto Kecamatan Lapang Aceh Utara yang selama ini menderita gizi buruk kini kondisinya bertambah parah.
Anak pertama dari pasangan Yusri (29) dan Nur Bayani (25) itu terlihat hanya tertinggal kulit dan tulang, karena dalam sepekan terakhir tidak bisa makan.
“Anak saya lahir dalam kondisi normal. Namun, ketika berumur dua bulan mulai step, dan sejak saat itu dia sering kejang-kejang,” ujar Nurbayani kepada Serambinews.com, Rabu (16/1/2019).
Baca: 12 Balita Derita Gizi Buruk
Baca: Gadis Cilik Alami Gizi Buruk
Baca: Kakak Beradik di Pidie Didera Gizi Buruk
Baca: Selain Palestina, ACT Juga Bantu 100 Ton Makanan untuk Warga Asmat yang Terkena Wabah Gizi Buruk
Kemudian ia membawanya ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara untuk mendapat perawatan medis pada 2015. Lalu dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh untuk perawatan intensif.
Disebutkan, selama perawatan di RSUD ZA Banda Aceh kondisinya sudah membaik, dan dokter menyebutkan kondisi anaknya sudah membaik. Lalu ia membawa pulang anaknya.
“Tadi ada Posyandu, tapi saya tak bisa ikut karena kondisi anak saya sedang sakit. Lalu datang petugas medis ke rumah mengantarkan roti dan susu, kemudian baru saya ceritakan kondisi yang dialami selama ini,” katanya.
Selama tidak bisa makan, kondisi anaknya semakin kurus, dan bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.
“Informasi anak saya akan dibawa lagi ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara, untuk mendapat perawatan lagi, karena tinggal kulit dan tulang,” ujar Nurbayani. (*)