Debu Bertebaran Pascabanjir, Warga Kutacane Siram Jalan untuk Cegah ISPA
Pascabanjir bandang di Aceh Tenggara, warga Kota Kutacane dan sekitarnya terpaksa menyiram badan jalan untuk mencegah kepulan debu yang bertebaran.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Pascabanjir bandang yang terjadi bekali-kali di Aceh Tenggara, warga Kota Kutacane dan sekitarnya terpaksa menyiram badan jalan untuk mencegah kepulan debu yang bertebaran.
"Lumpur di jalan raya yang mengering membuat debu bertebaran. Kami harus berinisiatif menyiram sendiri jalan ini agar debu yang bertebaran bisa diminimalisir," ujar Buyung, warga Kota Kutacane, Kecamatan Babussalam, kepada Serambinews.com, Sabtu (19/1/2019).
Dia khawatir, jika kepulan debu itu tidak disiram, masyarakat akan mudah terserang penyakit ISPA.
Baca: Material Banjir Menumpuk di Jalan Agara-Sumut
Baca: Penyebab Banjir Bandang di Agara Karena DAS Alas Makin Kritis, Ini Datanya
Seperti diberitakan sebelumnya, Aceh Tenggara diterjang banjir bandang pada 28 Desember 2018 yang menyebabkan ribuan rumah terendam dan puluhan lainnya rusak, serta ribuan hektare lahan pertanian terancam gagal panen.
Pada 16 Januari 2019, banjir kirimkanan kembali melanda Kota Kutacane, Lawe Bulan, Bambel dan daerah lainnya.
Hingga saat ini belum ada tindakan khusus dari pemerintah untuk mencegah banjir kembali berulang di kawasan itu.
Sementara kawasan hutan di bagian hulu sungai terus mengalami kerusakan akibat perambahan dan alih fungsi lahan.(*)