Pertolongan Korban Tabrak Lari Tertunda, Ini yang Dilakukan Haji Uma di Tengah Malam

Ketika korban tiba di Puskesmas setempat, penanganan terhadap korban sempat tertunda, karena tidak ada pihak keluarganya.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Yusmadi
For SERAMBINEWS.COM
Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma saat membawa korban ke RSUD Idi. 

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON –  Seorang pria tanpa identitas yang diduga mengalami gangguan jiwa ditabrak sebuah mobil di jalan nasional kawasan Desa Blang Nie, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur Minggu (20/1/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Namun, sayangnya, ketika korban tiba di Puskesmas setempat, penanganan terhadap korban sempat tertunda, karena tidak ada pihak keluarganya.

Karena itu Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma yang mendapat informasi tersebut langsung menuju ke Puskesmas, supaya korban segera dapat segera ditangani.

“Setelah mendapatkan informasi bahwa korban sempat tertunda untuk proses penanganan medis lebih lanjut akibat tidak ada keluarga yang menjamin atau yang bertanggung jawab untuk proses administrasi,” ujar Haji Uma kepada Serambinews.com.

Haji Uma tiba di Puskesmas Simpang Ulim Senin (21/1/2019), sekira pukul 01.00 WIB dini hari, dan mendapati korban masih berada di kursi roda.

Namun belum ada penanganan lebih lanjut karena masalah administrasi.

Setelah berkoordinasi dengan pihak puskesmas langsung mengambil tindakan untuk segara merujuk pasien tersebut  ke Rumah Sakit Umum DR Zubir Mahmud, Idi Aceh Timur.

Baca: Haji Uma Bantu Yatim Penderita Rubella

Baca: Haji Uma dan Mando Gapi Berteman Sejak Kecil, Begini Kenangan Keduanya

Baca: Aceh Termiskin di Sumatera, Haji Uma Bilang Prihatin Tapi tak Lagi Mengejutkan

Baca: Haji Uma: Dengan Islam Manusia Menemukan Kesempurnaan Hidupnya

“Pasien ini harus segera kita bawa untuk penanganan lebih lanjut mengingat kondisinya terus mengeluarkan darah dari mulutnya dan menjerit kesakitan, masalah biaya dan administrasi saya yang akan bertanggung jawab, yang terpenting kita bawakan aja dulu pasien ini,” jelas Haji Uma.

Setelah tiba di RS DR Zubir Mahmud, Haji Uma kembali berkoordinasi dengan pihak RS bagaimana penanganan selanjutnya terhadap pasien tersebut.

“Kendalanya rumah sakit ini tidak mempunyai ruang isolasi untuk pasien jiwa, dan kemudian terpaksa pasien tersebut harus dibawa lagi ke Rumah Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara di Lhokseumawe, mengingat di sana, adanya ruang khusus untuk pasien jiwa,” ungkap Haji Uma.  

Pasien tiba di RSUD Cut Meutia sekira pukul 06:00 WIB pagi, lalu dirontgen dan hasilnya korban mengalami patah tulang rahangnya sebelah kiri.  

“Allhamdulillah saya sudah katakan sama pihak rumah sakit Cut Mutia, apapun masalahnya nanti koordinasi lagi dengan saya," kata Haji Uma.

Ditambahkan, Haji Uma akan bertanggung jawab untuk semua kebutuhan pasien.

"Kalau bukan kita yang akan membantu mereka siapa lagi, administrasi penting tetapi UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Perlindungan Kesehatan itu yang paling utama,” ujar Haji Uma. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved