Penelitian Ungkap bahwa Gorengan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini
"Secara umum, kami menemukan bahwa konsumsi gorengan dikaitkan dengan kematian secara keseluruhan," imbuh co-author penelitian ini.
SERAMBINEWS.COM - Gorengan adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Meski begitu, bukan rahasia lagi bahwa gorengan tidak baik untuk tubuh manusia.
Kini, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ merinci bagaimana gorengan mempengaruhi kesehatan manusia.
"Orang-orang tahu makan gorengan mungkin memiliki hasil kesehatan yang merugikan, tetapi ada sedikit bukti ilmiah untuk menunjukkan apa dampakburuk jangka panjang dari makan gorengan," ungkap Dr Wei Bao, asisten profesor epidemiologi dari University of Iowa dikutip dari Time, Kamis (23/01/2019).
"Secara umum, kami menemukan bahwa konsumsi gorengan dikaitkan dengan kematian secara keseluruhan," imbuh co-author penelitian ini.
Baca: Marcus/Kevin Menang di Semifinal Indonesia Masters 2019, Tuan Rumah Pastikan Gelar Juara Ganda Putra
Hasil ini didapatkan para peneliti melalui studi longitudinal selama 20 tahun. Mereka mengamati 107.000 perempuan yang lebih tua dari usia 50 hingga 79 tahun.
Para peserta diminta mengisi sebuah kuesioner terperinci tentang kebiasaan pola makan pada 1990-an. Kesehatan mereka terus diamati oleh peneliti hingga tahun 2017.
Dalam rentang waktu 27 tahun, lebih dari 31.500 peserta meninggal dunia.
Dari pengamatan tersebut, para peneliti menyimpulkan orang yang melaporkan makan setidaknya satu porsi gorengan per hari memiliki risiko 8 persen lebih tinggi mengalami kematian dini.
Baca: Bermula dari Taruhan, Hotman Paris Blak-blakan soal Awal Hubungannya dengan Meriam Bellina
Para penyuka gorengan itu juga memiliki risiko penyakit kardiovaskular 8 persen lebih tinggi.
Meski begitu, konsumsi gorengan tampaknya tidak sesuai dengan risiko kematian akibat kanker.
Padahal, beberapa penelitian sebelumnya sering menghubungkan konsumsi gorengan dengan kanker.
"Kami tahu pola makan penting untuk pencegahan kanker atau penyintas kanker, tetapi tidak semua komponen makanan (tampaknya sama penting)," kata Bao.
Baca: Hasil Semifinal Indonesia Masters 2019 - Owi/Butet ke Final dan Tantang Ganda Campuran Nomor 1 Dunia
Gorengan yang paling berkaitan dengan kematian dini dalam penelitian ini adalah ayam goreng dan ikan goreng dibanding makanan ringan seperti kentang goreng atau keripik.
Perbedaan ini, menurut Bao, mungkin berhubungan dengan cara makanan itu disiapkan. Misalnya, banyak restoran menggunakan kembali minyak ketika memasak makanan.
Menurut Bao, menggunakan kembali minyak bisa meningkatkan produk sampingan berbahaya yang ditransfer ke makanan. Palagi daging cenderung digoreng lebih lama dibanding makanan ringan.