Soal Cuit 'Presiden Baru' yang Diramaikan dengan #UninstallBukaLapak, Achmad Zaky Sudah Meminta Maaf
Zaky menegaskan, cuitannya yang menjadi viral itu tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung salah satu kandidat Pilpres 2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - CEO Bukalapak Achmad Zaky sudah menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya di akun Twitter-nya baru-baru ini terkait dengan anggaran riset dan pengembangan di Indonesia yang dinilainya terlalu kecil dan penyebutan istilah "presiden baru" di cuitan tersebut yang kemudian memicu reaksi pendukung pasangan Capres petahana Jokowi-Maruf Amin.
“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” sebut Achmad Zaky dalam keterangan resminya, Jumat (15/2/2019).
Zaky menegaskan, cuitannya yang menjadi viral itu tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung salah satu kandidat Pilpres 2019.
Baca: CEO Bukalapak Singgung soal Presiden Baru, Pendukung Jokowi Ramai Pasang Tagar #uninstallbukalapak
Baca: Seorang Jamaah Masjid Mifathul Falah Sumedang Dibacok Saat Shalat Isya
Baca: Istri SBY Sakit, Sutopo Bagi Tips Sehat untuk Ani Yudhoyono yang Idap Kanker Darah
Dia mengaku ingin menggarisbawahi pentingnya membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Achmad Zaky mohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama," tulia keterangan tersebut.
Selain itu, perusahaan start-up unicorn itu berterima kasih atas kebijakan dan dukungan pemerintah selama ini.
"Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," ujarnya.
Sebelumnya, Tagar #UninstallBukaLapak ramai diperbincangkan di linimasa Twitter pasca CEO Bukalapak, Achmad Zaky mem-posting cuitan yang menyinggung soal "presiden baru".
Baca: Ani Yudhoyono Sedang Sakit Kanker Darah, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Amalan Sembuh dari Sakit
Zaky mengkritik anggaran untuk riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang dinilainya masih kecil. Pria asal Solo itu juga memaparkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal dari negara lainnya.
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam cuitan yang sudah dihapus itu.
Zaky juga menyebut industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya USD 2 miliar)," tulisnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cuitkan 'Presiden Baru' yang Direaksi dengan #UninstallBukaLapak, CEO Bukalapak Sudah Meminta Maaf