5 Fakta Baru Kebakaran Hutan di Riau, 6 Helikopter Dikerahkan dan Aksi Prajurit Kostrad Padamkan Api
tim gabungan pemadam karhutla terus melakukan pemadaman dan mencegah kebakaran meluas.
SERAMBINEWS.COM - Hujan alami dan hujan buatan di lokasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau memberikan dampat signifikan dengan mengurangi jumlah titik api.
Meskipun demikian, tim gabungan pemadam karhutla terus melakukan pemadaman dan mencegah kebakaran meluas.
Selain itu, polisi telah menangkap enam terduga pelaku pembakaran hutan dan lahan di Riau.
Saat ini keenam tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Hujan buatan tekan jumlah titik api

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sudah mulai berkurang karena efek hujan buatan yang mampu menekan munculnya titik api baru.
Deputi bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengungkapkan, hujan buatan memiliki dampak yang signifikan dalam memadamkan kebakaran di Provinsi Riau.
"Hujan buatan dalam satu hari saja mampu menekan munculnya titik api untuk beberapa hari kemudian.
Makanya, kita sangat terbantu dengan adanya hujan buatan ini, tapi tergantung faktor kondisi awan juga," ujar Wisnu di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2019).
2. Data BNPB terkait jumlah titik api di Riau

Berdasarkan data BNPB per 26 Februari 2019, terdapat 94 titik panas di Provinsi Riau dengan rincian 19 titik bertingkat tinggi, 64 titik bertingkat sedang, dan 11 titik bertingkat rendah.
Hingga kini total luas lahan yang terbakar sebanyak 1.178,41 hektar per kabupaten.
Sedangkan rinciannya yaitu Kabupaten Rohil (144 hektar), Dumai (65,5 hektar), Bengkalis (837 hektar), Meranti (20,4 hektar), Siak (30 hektar), Pekanbaru (21,51 hektar), Kampar (19 hektar), Pelalawan (3 hektar), dan Inhil (38 hektar).
3. Polisi tangkap 6 terduga pelaku pembakaran