Ini Peristiwa Langit Sepanjang Maret 2019, Mulai dari Planet Sejajar dengan Matahari Hingga Ekuinoks

Bagi Anda yang gemar mengamati langit, memasuki bulan baru berarti memasuki kegiatan baru dalam menyaksikan peristiwa langit lainnya.

Editor: Taufik Hidayat
ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Foto kolase saat fase terjadinya fenomena gerhana bulan yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi supermoon dan blue moon dengan puncak gerhana. 

SERAMBINEWS.COM - Bulan Februari sudah berakhir dan sekaligus menjadi penanda dimulainya bulan baru, Maret. Bagi Anda yang gemar mengamati langit, memasuki bulan baru berarti memasuki kegiatan baru dalam menyaksikan peristiwa langit lainnya.

Untuk itu kami rangkumkan peristiwa langit yang terjadi selama bulan Maret. Bisa dibilang pada bulan Maret ini tidak ada sesuatu yang besar dan menarik minat banyak orang.

Konjungsi Neptunus

Pada tanggal 7 Maret, Neptunus akan mengalami konjungsi, atau dalam posisi yang sejajar dengan Matahari.

Neptunus akan berada pada jarak terjauhnya dari Bumi, yakni 30,93 Astronomical Unit (AU), atau setara dengan 4.627.062.140,75,10 km. Neptunus juga akan berada pada sisi berlawanan dengan Bumi, dengan Matahari berada di antara keduanya.

Bila diamati dari Bumi, Neptunus akan terlihat sangat dekat dengan Matahari pada jarak 0°57’. Artinya, kita tidak dapat melakukan pengamatan dari Bumi. Kalaupun bisa, maka Neptunus akan sangat redup dengan diameter piringan 2,2’’.

Konjungsi Inferior Merkurius

Pada tanggal 15 Maret Merkurius akan sejajar di antara Matahari dan Bumi, dan terpisah 3°29′ dari Matahari.

Posisi ini juga menjadikan Merkurius berada pada lintasan terdekatnya dengan Bumi, yakni pada jarak 0,62 AU, atau setara dengan 92.750.679,83 km.

Senasib dengan Neptunus, Merkurius juga tidak dapat diamati dari Bumi. Waktu terbit dan terbenam yang hampir bersamaan dengan Matahari menjadi penyebabnya.

Peristiwa konjungsi inferior Merkurius juga menjadi tanda berakhirnya kenampakan planet ini saat senja dan bertransisi menjadi planet yang muncul saat fajar dalam beberapa minggu lagi.

Baca: Rektor Undang Adik Alm Rina Muharami Kuliah di UIN Ar Raniry Tanpa Tes

Baca: Rudi Hartono Uno Keluarga Sandiaga Uno yang Dukung Jokowi Ternyata Caleg Hanura

Baca: Siswa SUPM Ladong Aceh Besar Ini Ditemukan Tewas di Perbukitan, Ada Luka Parah di Wajahnya

Baca: MPU Aceh Setuju Tes Narkoba Bagi Calon Pengantin, Tapi Sebaiknya Pemerintah Mengatur Gratis

Ekuinoks

Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada di posisi ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa.

Hal ini berpengaruh pada durasi siang dan malam yang menjadi sama, yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan Bumi utara, tanggal itu menjadi vernal ekuinoks atau titik balik musim semi. Hal ini juga sekaligus menjadi penanda dimulainya musim semi.

Vernal Ekuinoks akan terjadi pada pukul 04.44 WIB

Sementara itu, bagi masyarakat belahan Bumi selatan, tanggal 21 Maret akan menjadi ekuinoks musim gugur, dan menjadi penanda dimulainya musim gugur.(National Geographic)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved