Polisi Periksa 18 Saksi Terkait Penemuan Mayat di SUPM Ladong, dari Siswa hingga Pengelola Kantin
Ke-18 saksi tersebut, kata Trisno, masih merupakan orang-orang di sekitar lokasi penemuan jenazah siswa
Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh sudah memeriksa sedikitnya 18 orang saksi terkait penemuan jenazah Raihan Alsyahri (16), siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Jumat (1/3/2019) siang.
Ke-18 saksi tersebut berasal dari unsur siswa SUPM Ladong, penjaga sekolah (satpam), guru, dan pengelola kantin yang berada di sekitar sekolah.
Hal itu diungkapkan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH saat ditanya awak media, Senin (4/3/2019).
Baca: 7.506 Pelajar SMP dan MTs di Bireuen Ikut Try Out, Persiapan UNBK April Mendatang
Ke-18 saksi tersebut, kata Trisno, masih merupakan orang-orang di sekitar lokasi penemuan jenazah siswa.
“Dari perkembangan saat ini, tentunya kami tidak hanya memeriksa 18 saksi, tetapi juga melakukan autopsi pada Sabtu lalu. Kami masih menunggu hasil autopsinya,” kata dia.
Kapolresta juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan terhadap para saksi dilakukan sejak Rabu hingga Jumat lalu.
“Kami akan teliti lebih lanjut dan fokus menangani penemuan mayat itu,” kata Kombes Pol Trisno.
Saat ditanya apakah lokasi penemuan jenazah terpantau Closed Circuit Television (CCTV), Trisno mengaku tak ada kamera pengintai di lokasi kompleks sekolah tersebut.
Baca: Irwandi Pernah Kirim Surat ke KPK Tiga Bulan Sebelum Ditangkap, Ini Permintaannya
“Tidak ada, kami baru menerima keterangan dari 18 saksi serta bukti-bukti di sekitar lokasi. Kasus ini masih kami dalami,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jenazah Raihan Alsyahri (16), siswa SUPM Negeri Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, ditemukan pada Jumat (1/3/2019) sekitar pukul 11.45 WIB di atas bukit, 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Pemuda asal Sumatera Utara itu diduga mengalami penganiayaan berat sebelum meninggal dunia, karena saat ditemukan kondisi mayat sudah tidak lazim.(*)