Penembakan di Selandia Baru
Solidaritas Untuk Korban Penembakan, Wanita Selandia Baru Sepakat Berhijab Pada Hari Jumat
Dilansir Gridhot.ID dari BBC, dugaan sementara serangan aksi teror itu dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan kepada kaum muslim di Christchurch.
Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
SERAMBINEWS.COM - Suasana duka masih menyelimuti negara Selandia Baru atas teror penembakan yang menyerang Masjid di pusat kota Christchurch yang menewaskan setidaknya 49 orang.
Kejadian memilukan terjadi di kota Christchurch, Selandia Baru pada hari ini, Jumat (15/3/2019).
Dilansir Gridhot.ID dari BBC, dugaan sementara serangan aksi teror itu dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan kepada kaum muslim di Christchurch.
Baca: 100 Petani Bandar Baru Pidie Jaya Terima 200 Hektare Lahan Kakao
Empat pelaku yang terdiri dari 3 pria dan satu wanita berhasil diamankan.
Sementara itu satu pelaku pria telah ditetapkan menjadi tersangka.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi pelaku yang ditangkap adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Branton Tarrant asal Grafton, Australia.
Baca: Asap dari Pekan Baru Mulai Ganggu Aceh
Branton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Melalui manifesto berjudul "The Great Replacement" yang dia buat sendiri, terungkap Tarrant sudah merencanakan aksi kejinya itu.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah" yang ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah".
Usai melancarkan aksi kejinya ia pun berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilan.
Baca: Manfaat Infused Water, Minuman yang Dibawa Cawapres Sandiaga Uno Saat Debat
Atas insiden pembantaian tersebut, sejumlah aksi solidaritas ditunjukkan oleh warga Selandia Baru.
Salah satunya adalah gerakan Scarves in Solidarity atau Solidaritas dalam Jilbab.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID, dari akun Facebook @Scarvesinsolidarity yang mengunggah sebuah postingan pada 19 Maret 2019.
Baca: Ratusan Peserta Meriahkan Pesona Langsa Gemilang di Hutan Kota
Rencananya gerakan ini akan dilangsungkan pada Jumat, (22/3/2019) tepat seminggu insiden mematikan pembantaian di Masjid Chrischurch berlalu.