Anda Hobi Berkebun Kopi? Datang dan Nikmati Suasana Agrowisata Kampung Kopi Ini di Aceh Tengah
Sebelumnya, Kampung Kopi, dikelola oleh Dinas Pertanian setempat, namun sejak setahun terakhir telah diserahkan pengelolaannya ke pihak kampung.
Penulis: Mahyadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), Tebes Lues, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah, mulai mengelola objek agrowisata Kampung Kopi yang ada di daerah itu.
Sebelumnya, Kampung Kopi, dikelola oleh Dinas Pertanian setempat, namun sejak setahun terakhir telah diserahkan pengelolaannya ke pihak kampung.
Camat Bies, Erwin Pratama, kepada Serambinews.com, Sabtu (23/3/2019) mengatakan, pascapengelolaan objek agrowisata Kampung Kopi diserahkan ke BUMK Tebes Lues sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, serta kampung setempat.
Baca: Sederet Fakta Dosen Bunuh Siti Zulaeha, Dari Kencan, Pipis dalam Mobil hingga Upaya Hilangkan Jejak
Baca: Reaksi Sandiaga Uno Saat Model Cantik ini Ingin Jadi Istri Keduanya, Warga Bersorak Heboh
Baca: Istri Pejabat yang Tewas dalam Mobil Dibunuh Dosen UNM, Ditangkap saat Melayat, Terungkap Motifnya
“Sekarang, ada upaya dari masyarakat di kampung itu, untuk menghidupkan kembali Kampung Kopi karena pengelolaannya sudah diserahkan ke BUMK,” kata Erwin Pratama.
Perkembangan terakhir, lanjutnya, Kampung Kopi mulai banyak dikunjungi warga dari daerah lain.
Bahkan pada bulan lalu, Kampung Kopi menjadi salah satu sasaran lokasi studi banding para petani yang datang dari Sumatera Utara.
“Pengelolaan Kampung Kopi, sudah cukup baik. Bahkan ke depan, ditargetkan lebih banyak lagi kunjungan ke daerah itu,” tuturnya.
Di lokasi objek Agrowisata Kampung Kopi, juga disediakan homestay (rumah tinggal) bagi para pengunjung yang ingin bermalam di daerah itu.
Sedangkan, para pengunjung, bisa melihat langsung hamparan kebun kopi, serta pengolahan kopi mulai dari petik hingga proses akhir.
“Kita berharap, akan muncul kreativitas dari warga setempat, seperti menyiapkan kerajinan tangan untuk souvenir, sehingga menjadi nilai tambah bagi warga di kampung itu,” pungkasnya. (*)