Sejarah Hari Ini, Raja Faisal dari Arab Saudi Dibunuh Keponakan, Pelaku Dipenggal dengan Pedang Emas
Faisal bin Abdulaziz Al Saud dikenal sebagai salah satu raja yang memiliki pengaruh besar dalam Kerajaan Arab Saudi.
SERAMBINEWS.COM – Faisal bin Abdulaziz Al Saud dikenal sebagai salah satu raja yang memiliki pengaruh besar dalam Kerajaan Arab Saudi.
Saat Raja Faisal memimpin (1964-1975), dia dianggap sebagai tokoh yang membawa pandangan modern.
Raja Faisal juga tercatat sebagai orang yang menghapus perbudakan di Arab Saudi, serta salah satu tokoh di Timur Tengah yang tegas dalam menolak dominasi Amerika Serikat atau Uni Soviet.
Saat memimpin, Raja Faisal bahkan secara tegas mengkritik standar ganda negara Barat terkait kemerdekaan Palestina.
Ini menyebabkan Raja Faisal melakukan boikot minyak ke Negara Barat yang dianggap terlalu membela Israel.
Aksi ini mengakibatkan krisis minyak pada 1973.
Namun, hari ini 44 tahun yang lalu, tragedi melanda Arab Saudi.
Pada 25 Maret 1975, Raja Faisal dibunuh oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal Ibu Musaed.
Pangeran Faisal menembakkan tiga peluru ke tubuh Raja dari jarak dekat.
Peristiwa itu terjadi saat berlangsung audiensi kerajaan.
Baca: Lomba Masak Kuah Belangong jadi Agenda Menarik di Festival Khanduri Laot di Sabang
Baca: Kabar Gembira, Kini Jaringan 4G Plus Indosat Sudah Bisa Menjangkau 21 Wilayah di Aceh
Kejadian
Dilansir dari BBC, sebelum penembakan terjadi Raja Faisal membungkukkan badannya untuk mencium sang keponakan, Pangeran Faisal.
Akan tetapi, ia justru mendapatkan tembakan langsung di dagu dan telinganya.
Penjaga raja yang mengetahui kejadian itu langsung mengarahkan pedangnya kepada Pangeran Faisal.
Pedang pengawal masih dalam kondisi tertutup sehingga tidak melukainya sama sekali.