Sejarah Hari Ini, Raja Faisal dari Arab Saudi Dibunuh Keponakan, Pelaku Dipenggal dengan Pedang Emas
Faisal bin Abdulaziz Al Saud dikenal sebagai salah satu raja yang memiliki pengaruh besar dalam Kerajaan Arab Saudi.
Namun, Menteri Perminyakan Sheikh Yamani berteriak kepada sang penjaga untuk tidak membunuh Pangeran Fasial.
Raja Faisal langsung dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan masih hidup.
Tim dokter telah mencoba menyelamatkan nyawa Raja, misalnya dengan melakukan transfusi darah dan memijat bagian hatinya.
Namun, luka tembak yang diterimanya terlalu fatal untuk ditangani.
Ia pun tutup usia pada hari itu juga, di usianya yang ke-69.
Baca: Patroli Laut Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 20 Ton Bawang dari Malaysia ke Aceh Tamiang
Baca: Perajin Minyak Kelapa di Aceh Dilatih Bikin Sabun Mandi dan Body Lotion
Jadi tersangka
Pangeran Faisal langsung ditangkap dan diamankan untuk dimintai keterangan.
Meskipun hingga sekarang, belum diketahui secara pasti apa alasan penembakan yang dilakukan oleh Pangeran Faisal di Riyadh, Arab Saudi ini.
Beredar dugaan mengenai alasan pembunuhan paman oleh keponakannya ini.
Salah satunya karena kematian kakaknya, Khalid, pada bentrokan dengan pasukan keamanan pada 1966.
Sempat pula beredar teori konspirasi yang diduga melatarbelakangi pembunuhan ini.
Namun, hasil penyidikan menemukan Pangeran Faisal melakukan serangan ini seorang diri, tanpa peran orang lain.
Pangeran Faisal juga menjalani pemeriksaan secara mental untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
Dari hasil pemeriksaan itu, dokter dan psikiater menyatakan sang pangeran mengalami gangguan keseimbangan mental.
Pernyataan serupa pun dilontarkan pihak keluarga kerajaan setelah penembakan mengerikan ini.