Rentenir Berkedok Koperasi Resahkan Warga Tangse
Warga di Kecamatan Tangse, Pidie, mengaku resah akibat ulah rentenir berkedok koperasi, yang sebulan ini mendatangi warga yang pemilik usaha kecil.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Warga di Kecamatan Tangse, Pidie, mengaku resah akibat ulah rentenir berkedok koperasi, yang sebulan ini wara-wiri mendatangi warga yang memiliki usaha kecil.
Mantan Imum Mukim Layan, Tangse, Fakruddin kepada Serambinews.com, Selasa (26/3/2019) mengatakan, banyak pedagang kecil gulung tikar karena terjerat utang dari rentenir berkedok koperasi.
"Mereka diberi pinjaman semisal Rp 1.000.000 dengan agunan cuma selembar fotocopi KTP. Setelah dipotong biaya administrasi Rp 100.000, warga kemudian wajib menyetor angsuran Rp 40.000 setiap hari. Jika tidak setor uang, maka peralatan di warung dibawa paksa oleh rentenir," jelas Fakruddin.
Ditanya secara terpisah, Kepala Bidang Koperasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Pidie, Nirwansyah mengaku tidak ada koperasi di wilayah Tangse.
Ia pun meminta masyarakat tidak terbujuk rayuan pihak rentenir. "Sebaiknya jika masyarakat ingin ambil kredit, melalui lembaga keuangan resmi seperti bank," pesannya.(*)
Baca: Pedagang Kecil Terjerat Rentenir
Baca: Bukan Rokok, Anggota DPRA Sebut Riba dan Rentenir Penyebab Kemiskinan di Aceh
Baca: Pedagang Ikan di Bireuen Buka Lapak di Jalan Depan Pasar, Harga Ikan Turun Drastis