Jokowi Sebut Keluarganya Difitnah, Imbau Pelaku untuk Tabayyun
Calon Presiden (Capres) Joko Widodo atau Jokowi meminta orang-orang yang memfitnah ia dan keluarganya, untuk tabayyun.
SERAMBINEWS.COM - Calon Presiden (Capres) Joko Widodo atau Jokowi meminta orang-orang yang memfitnah ia dan keluarganya, untuk tabayyun.
Bahkan, bila perlu untuk datang ke Solo untuk mengecek rumah orang tua hingga cek kakek-nenek Jokowi.
Hal itu Jokowi utarakan saat menggelar kampanye terbuka pertamanya di Serang, Banten Minggu, (24/3/2019).
Bukan tanpa alasan Jokowi berkata seperti itu, menurutnya selama 4,5 tahun terakhir ia dan keluarganya dicaci maki, difitnah-fitnah, dicela habis-habisan direndahkan.
Salah satu hoax yang tidak hanya ditujukan ke Jokowi tapi juga keluarga adalah tuduhan yang menyatakan Jokowi itu PKI.
Baca: Diwarnai Peusijuk Boat dan Atraksi Tarek Pukat, Pembukaan Festival Khanduri Laot Sabang Meriah
Baca: Pemerintahan Maduro Larang Pemimpin Oposisi Venezuela Jadi Pejabat Publik Selama 15 Tahun
“Padahal, peristiwa PKI itu terjadi pada 1965-1966, saya waktu itu masih balita, bagaimana bisa PKI,” ujar Jokowi ketika menyapa para kiai dan pimpinan Pondok Pesantren (ponpes) Salafiah se-Banten di GOR Maulana Yusuf, Serang, Banten sebelum berkampanye terbuka.
Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (28/3/2019) disebutkan, bahkan serangan hoax dan fitnah kepada Jokowi, tidak hanya disampaikan melalui laman media massa, tapi sudah disampaikan door to door (dari pintu ke pintu).
"Apakah cara politik seperti ini (hoax) akan kita teruskan? Kita mayoritas muslim penuh norma agama tata krama dan etika. Jangan karena urusan politik, caranya jangan seperti tadi (menyebar hoax), segala cara dihalalkan," kata Jokowi.
Imbauan Jokowi untuk melawan serangan hoax yang datang kepada dirinya secara masif, juga disampaikan dirinya saat menghandiri acara deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).
Baca: Nanti Malam, Jokowi dan Prabowo Debat Lagi, Ini Tema, Segmentasi, dan Aturan Debat
Baca: Komentari Ajakan Jokowi Gerakan Putihkan TPS, Gatot Nurmantyo: Ini Larangan Ada di Undang-undang
Baca: Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu terkait Ajakan Pakai Baju Putih ke TPS, Disebut Kampanye Provokatif
“Hoax, kabar tidak benar harus direspon, harus dilawan. Dalam berpolitik jangan menghalalkan secara cara karena dapat memecah belah persatuan NKRI,” ucap Jokowi Lebih lanjut Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat, idealnya, berpolitik harus sesuai perundang-undangan sehingga bermartabat.
Karena itu sebaiknya tidak menyebarkan hoax, ujaran kebencian, dan sejenisnya.
Dalam pesta demokrasi ada koridor konstitusional yang harus ditaati. Berbeda pilihan tidak apa-apa, tapi jangan segala cara dihalalkan seperti menebar fitnah dan hoax.
Jokowi menyampaikan akan mengusung kegembiraan dalam setiap kampanyenya dan enggan berkampanye dengan memberikan narasi pesimis kepada masyarakat.
Sebab, inti kampanye sebetulnya adalah sebuah kegembiraan di jalanan. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Imbau Orang yang Memfitnahnya untuk Tabayyun "