Bahas Isu Terkini Tentang Anak, DP3A Gelar Duek Pakat Aneuk Aceh
Kegiatan bernama ‘Duek Pakat Aneuk Aceh 2019’ itu bertujuan untuk merumuskan suara anak guna memaksimalkan partisipasi anak Aceh.
Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh bersama Forum Anak Tanah Rencong menggelar pertemuan bagi 50 anak dari seluruh kabupaten/kota, 18-21 April 2019 di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh.
Kegiatan bernama ‘Duek Pakat Aneuk Aceh 2019’ itu bertujuan untuk merumuskan suara anak guna memaksimalkan partisipasi anak Aceh.
Hal itu disampaikan Kasi Hak Sipil Informasi dan Partisipasi Anak DP3A Aceh, Amrina Habibi SH, Jumat (19/4/2019).
Dikatakan, pertemuan itu bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi bagi anak-anak dalam menyampaikan pendapat dan pandangannya kepada pemerintah.
“Pertemuan ini menjadi sarana strategis bagi anak dalam berbagi informasi dan berdiskusi tentang isu-isu terkini dan berbagai persoalan anak,” katanya.
Baca: Sosok Anak SD yang Viral Karena Sepatu, Memulung Demi Sekolah Justru Di-bully hingga Menangis
Baca: Pendaftaran Jalan Santai HUT Banda Aceh Ditutup, Hari H Dilarang Bawa Anak di Bawah Umur
Baca: Viral Video Ibu Aniaya Anak karena Tak Mau Makan, Dipukuli dan Dibekap dengan Bantal
Tahun 2019, lanjut Amrina, merupakan tahun ke-2 Duek Pakat Aneuk Aceh, yang sebelumnya bernama pertemuan Forum Anak Daerah Aceh.
Pada tahun ini, Duek Pakat Aneuk Aceh mengangkat tema ‘Meusapat Ta Bri Sepakat’ dengan konsep Dreamland.
“Kegiatan ini menghadirkan ruang bagi anak-anak untuk menyampaikan mimpinya,” katanya lagi.
Dia menyebutkan, agenda Duek Pakat Aneuk Aceh meliputi hello fasilitator, malam keakraban, perumusan suara anak, Sidang Pemilihan Pengurus Forum Anak Tanah Rencong, malam kebudayaan, hingga kunjungan situs budaya di Kota Banda Aceh.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, maka akan semakin banyak potensi anak-anak Aceh yang terlihat, dan semakin besar kesempatan bagi anak-anak Aceh untuk mengeluarkan pandangannya. Hal ini demi terwujudnya pembangunan ramah dan layak anak di Provinsi Aceh,” timpalnya.(*)
Baca: Kekayaan Bersih Bill Gates Tembus Rp 1.400 Triliun Minggu Ini, Masih Orang Terkaya Kedua di Dunia
Baca: Setengah Hektare Lahan Kosong di Gampong Rima Peukan Bada Terbakar
Baca: Akui Kesalahan Entry Data Situng di 5 TPS, KPU Minta Publik Tak Menuding Pihaknya Curang