Mahasiswa Aceh Meninggal di Mesir

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Muhammad Ikram Zamzami (20), mahasiswa Aceh yang sedang kuliah di Mesir meninggal dunia

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Mahasiswa Aceh Meninggal di Mesir
IST
Muhammad Ikram Zamzami Mahasiswa Aceh di Mesir

BANDA ACEH - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Muhammad Ikram Zamzami (20), mahasiswa Aceh yang sedang kuliah di Mesir meninggal dunia di Rumah Sakit El-Safarat Kairo, Minggu (21/4). Almarhum mengembuskan napas terakhir setelah sempat kritis dan dirawat intensif karena penyakit yang dideritanya.

Informasi meninggalnya Muhammad Ikram disampaikan oleh mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir kepada Serambi, kemarin. Muhammad Ikram meninggal dunia sekira pukul 02.00 waktu Mesir, setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Setelah operasi, kondisi Ikram sempat membaik, tapi pada malam hari kondisinya drop lagi. Ikram meninggal dunia pada pukul 02.00 dini hari,” ujar Tgk Rif’at Zaki, mahasiswa Universitas Al-Azhar yang mendampingi Ikram sejak awal di rumah sakit.

Dijelaskannya, Muhammad Ikram awalnya menderita demam dan muntah-muntah. Ia juga punya luka di kaki yang terus membengkak. Akhirnya, Ikram dilarikan ke rumah sakit pada Rabu, 17 April 2019. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma. Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram tak kunjung membaik.

Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab’ah, Nasr City untuk didiagnosa ulang. Setelah itu, ia dibawa ke dr Latifah, dokter yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. Dr Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo. Di Rumah Sakit El-Safarat, Ikram divonis gagal jantung, peradangan hati, dan ginjal. “Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot,” ujar Tgk Rif’at Zaki.

Muhammad Ikram merupakan putra ke-4 dari Zamzami, warga Gampong Jeumpet Ajuen, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Ikram yang merupakan alumni Pesantren Oemar Diyan Indrapuri, Aceh Besar tiba di Mesir pada Desember 2018. Selama ini, Ikram masih belajar di kelas persiapan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar dan tercatat sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.

Bantu Rp 20 juta
Sementara itu, Senator Aceh, Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma adalah elite Aceh yang memberi perhatian khusus sejak almarhum dirawat. Pemeran Haji Uma dalam film ‘Eumpang Breuh’ ini juga menyumbang Rp 5 juta untuk biaya perawatan almarhum saat dirawat intensif di rumah sakit di Mesir.

Saat mengetahui Muhammad Ikram meninggal dunia, Haji Uma kembali menyumbang Rp 15 juta untuk biaya pengurusan pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia hingga ke Aceh. Total sumbangan Haji Uma sebanyak Rp 20 juta dan sudah diterima oleh KMA Mesir sejak kemarin.

“Haji Uma mengirimkan uang sebesar Rp 15 juta untuk proses administrasi rumah sakit dan pengurusan jenazah. Sebelumnya, dalam proses pengobatan, Haji Uma juga sudah menyumbang 5 juta. Total sumbangan Beliau Rp 20 juta,” kata Tgk Rif’at Zaki.

Hingga tadi malam, pihak KMA Mesir dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir masih mengurus pemulangan jenazah Muhammad Ikram Zamzami. Jenazah almarhum sudah dishalatkan sore kemarin (waktu Mesir), di Masjid Salam, Madinat Nasr.

Rif’at Zaki kemudian menginformasikan kalau jenazah almarhum telah dibawa pulang ke Indonesia, tadi malam, menggunakan pesawat Turki Airlines. “Jika tidak ada kendala, kemungkinan jenazah akan tiba di Jakarta pada Selasa malam, dan akan tiba di Banda Aceh pada hari Rabu,” demikian Tgk Rif’at Zaki. (dan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved