Minta Didoakan Nyaleg, Zamzami Justru Dapat Kabar Muhammad Ikram Sakit
Zamzami, ayah kandung Muhammad Ikram (20), mahasiswa Jeumpet Ajuen, Darul Imarah, Aceh Besar yang meninggal di Kairo, Mesir, Minggu (21/4/2019) ..
Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
Minta Didoakan Nyaleg, Zamzami Justru Dapat Kabar Muhammad Ikram Sakit
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Zamzami, ayah kandung Muhammad Ikram (20), mahasiswa asal Jeumpet Ajuen, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang meninggal di Kairo, Mesir, Minggu (21/4/2019) sekitar pukul 02.00 waktu setempat, sempat meminta anaknya itu mendoakan dirinya agar diberi kelancaran dalam pemilihan dirinya sebagai anggota legislatif DPRK Aceh Besar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca: Peringati Hari Bumi, Siswa Sukma Bangsa Bawa Botol ke Sekolah
Baca: Peringati Hari Bumi, Forum Seni Gayo Pamerkan Lukisan tentang Lingkungan
Baca: Trafik Layanan Data Telkomsel Naik 16,3 Persen Saat Pemilu
Zamzami yang ditempatkan di nomor urut 1, wakil dari PKB Aceh Besar, Daerah Pemilihan (Dapil) 3, Darul Imarah, Darul Kamal, dan Simpang Tiga itu, sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada dua anaknya di luar negeri, masing-masing Muhammad Ikram yang sedang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir.
Lalu Nurul Kausar, abang kandung Muhammad Ikram yang sedang menempuh pendidikan di Suriah. Pesan WhatsApp dikirim pada Senin, 15 April 2019, dua hari menjelang pemilihan.
Namun, balasan pesan WhatsApp yang dikirim pada dua anaknya, hanya satu pesan yang terbalas dari Nurul Kausar, abang kandung Muhammad Ikram kata-kata ‘Ayah, Ikram sakit dan sedang dirawat’ tulis Nurul Kausar, di balasan pesan WhatsApp itu pada dirinya dan disampaikan kepada Serambinews.com yang menyambangi kediamannya di Jumpet Ajun, Senin (22/4/2019).
Lalu, pada saat menerima balasan pesan WhatsApp dari Nurul Kausar, anak laki-lakinya itu Zamzami, pada saat itu tidak begitu gusar, karena di dalam pesan tersebut, almarhum Muhammad Ikram, anak bungsunya itu dikatakan hanya alami luka sedikit di bagian kaki kirinya dan telah diperban.
Meski, sebutnya memang harus dioperasi.
“Pada saat dengar harus dioperasi itulah saya khawatir dan minta fotonya. Lalu, anak laki-laki saya Nurul Kausar mengirimkan fotonya, dimana kaki kiri Ikram yang luka itu, tapi sudah terbalut perban. Kalau dari fotonya, luka diperban itu hanya sedikit. Tapi, itu hanya penyebabnya, karena pada hakikatnya sudah janji Allah anak saya dipanggil ke ilahi rabbi,” ungkap Zamzami yang begitu tegar dan mengaku ridha dan ikhlas dengan kejadian itu.
Ia pun menjelaskan, pada 6 April 2019, dirinya dan almarhum Muhammad Ikram, anak bungsunya itu masih sempat berkomunikasi dan menanyakan seputar kabar dirinya dan anaknya yang sedang menempuh pendidikan di Kairo Mesir dan abangnya Nurul Kausar di Syria.
“Anak saya ini sempat menanyakan ‘apa kabar ayah’. Saya bilang, alhamdulillah baik, begitu juga dengan kabarnya dan kabar abangnya Nurul Kausar. Waktu itu saya pesan jaga kesehatan, jaga diri baik-baik serta rajin-rajinlah belajar dan jangan lupa melaksanakan kewajiban pada Allah. Hanya itu saja,” ungkap Zamzami.
Berselang beberapa hari itu, lanjut Zamzami, dia baru mengirimkan kembali pesan kepada dua anaknya yang sedang menempuh pendidikan di Timur Tengah dengan meminta doa agar diberi kelancaran dalam pencalonan dirinya dalam pemilihan legislatif. “Saya tahu kali karakter kedua anak saya ini.
Mereka betul-betul tidak ingin menimbulkan pikiran bagi kami orang tuanya dan keluarga. Karena, begitu saya kirim pesan WhatsApps pada tanggal 15 April itu, disitulah saya dapat kabar anak saya Muhammad Ikram sakit,” sebutnya.