Empat PPK Aceh Timur Dilarikan ke Puskesmas, Ketua KIP Setuju Pemilu Serentak Dievaluasi

Tiga PPK Kecamatan Indra Makmu, yang dirawat di Puskesmas, yakni Sadli, Ami Syahrizal, dan Awaluddin.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Petugas PPK dirawat di Puskesmas Indra Makmu, Aceh Timur, karena kelelahan, Rabu (24/4/2019). 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Akibat kelelahan, empat petugas PPK di Aceh Timur, dirawat di Puskesmas.

Hal itu disampaikan, Ketua KIP Aceh Timur, Zainal Abidin, kepada Serambinews.com, Rabu (24/4/2019) pagi via WhatsApp, sekaligus mengirimkan foto para PPK yang sedang dirawat. 

Baca: Kritik Keras KPU terkait Salah Input Data, Suryo Prabowo: Human Error Kok Hanya Rugikan 02?

"Masuk Puskesmas karena mereka sangat kelelahan. Selama enam hari merekap, dengan waktu istirahat hanya tiga jam setiap harinya, sehingga fisik mereka drop," jelas Zainal. 

Tiga PPK Kecamatan Indra Makmu, yang dirawat di Puskesmas, yakni Sadli, Ami Syahrizal, dan Awaluddin.

Petugas PPK dirawat di Puskesmas Indra Makmu, Aceh Timur, karena kelelahan, Rabu (24/4/2019).
Petugas PPK dirawat di Puskesmas Indra Makmu, Aceh Timur, karena kelelahan, Rabu (24/4/2019). (For serambinews.com)

Selanjutnya seorang PPK dari Kecamatan Madat, yakni M Ali.
"Keempat PPK hingga Rabu pagi ini masih dirawat di Puskesmas," jelas Zainal.

Baca: KIP Minta Masyarakat Melapor Jika Ada Kecurangan Selama Rekapitulasi Suara

Untuk Kecamatan Indra Makmu, petugas PPK itu masuk Puskesmas, setelah pleno hasil rekap di kecamatan itu selesai Selasa malam.

"Dari 24 kecamatan sudah 18 kecamatan selesai merekap. Untuk rekap di kabupaten akan kita jadwalkan setelah data dari semua kecamatan masuk," jelas Zainal.

Menurut Zainal Pemilu serentak tahun 2019 ini perlu dievaluasi karena dengan waktu yang singkat, tetapi beban kerja banyak, sehingga sudah melewati kemampuan fisik rata-rata manusia.

Baca: Tim Sukses Ini Depresi Karena Sang Caleg Tagih Peroleh Suara, Ini Kisahnya

Zainal mengaku setuju dengan rencana pelaksanaan pemilu dibagi tingkat nasional dan daerah.

"Kalau menurut saya yang bisa digabungkan yaitu pemilu untuk legislatif mulai dari DPD RI, sampai DPRK. Kemudian, pemilu Bupati, Gubernur, dan presiden juga digabungkan satu. Tapi kalau digabung semuanya sangat berat, karena ini menyangkut nyawa dan kesehatan orang. Jadi harus disesuaikan dengan kemampuan fisik rata-rata manusia," jelas Zainal. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved