Sembilan Nyawa Melayang di Jalan
Sembilan nyawa melayang dan tidak kurang dari belasan orang mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas
* Kecelakaan di Berbagai Daerah Selama Lebaran
CALANG - Sembilan nyawa melayang dan tidak kurang dari belasan orang mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas di berbagai wilayah Aceh sejak hari pertama Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Rabu (5/6). Dari rentetan insiden tersebut, dua kasus di antaranya tergolong tragis yaitu jatuhnya mobil penumpang ke jurang Gunung Geurutee, Aceh Jaya dan kawasan Ise-ise, Gayo Lues (Galus).
Dari Calang dilaporkan, mobil pikap Suzuki Cary BL 8332 W berpenumpang 19 orang termasuk sopir, terjun ke jurang Gunung Geurutee, Km 65 Jalan Banda Aceh-Calang, kawasan Desa Babah Ie, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Kamis (6/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia, 15 orang luka-luka, dan satu orang selamat.
Korban yang meninggal dunia yaitu Cut Meran, Nurbismi (42), dan Badriah. Ketiganya adalah warga Desa Ujong Sudheun, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya. Sementara korban yang mengalami luka-luka adalah sopir bernama Anzarmi (50), Faridah, dan Dahliani (29). Ketiganya merupakan warga Gampong Krueng Tunong, Kecamatan Jaya. Selanjutnya, Suraini (41), Nurpidatul Rahmi (18), Darmawati, Riskiy, Mutiara, Hawiyah, Khairul, Ati, Ismail, Siti Sarah, Mardiana, dan Aini Jamrah, dan Mitahul Janah, yang kesemuanya warga Ujong Sudheun.
Kasat Lantas Polres Aceh Jaya, Iptu Iswandi, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, penumpang mobil itu dominan anak-anak dan perempuan. Mereka sepertinya mau pergi berlebaran. Menurut Iswandi, mobil yang disopiri Anzarmi melaju dari arah Calang menuju Banda Aceh. Sesampai di lokasi tikungan tersebut, sopir tak bisa mengendalikan mobil yang melebihi kapasitas itu. Akibatnya, mobil tersebut terjung ke jurang dengan kedalaman sekitar kurang 50 meter.
“Itu kan memang kawasan gunung. Kalau dari arah laju mobil sisi kiri itu dinding Gunung Geuretee dan sisi kanan jurang berbatas laut,” jelas Iswandi. Ia mengimbau warga untuk selalu berhati-hati saat melintas di kawasan pegunungan tersebut, karena memang sering terjadi kecelakaan. “Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk waspada dan berhati-hati terhadap longsoran batu ketika melintas saat hujan turun,” pungkasnya.
Sementara Komandan Pemadam Kebakaran Kecamatan Jaya, Yanis, kemarin, menyebutkan, sembilan dari 15 korban luka hingga kini masih dirawat di RSUZA Banda Aceh. Sedangkan sisanya dirawat di Aceh Jaya.
Insiden yang sama juga terjadi di Gayo Lues (Galus). Mobil minibus L300 yang ditumpangi rombongan siswa Diktukbareg Rindam IM asal Satuan Kodim 0108/Aceh Tenggara (Agara) tujuan Banda Aceh, terjun ke jurang di kawasan Ise-ise, Kecamatan Pantan Cuaca, Galus, Sabtu (8/6) sekitar pukul 04.30 WIB.
Informasi yang diperoleh Serambi dari berbagai sumber dan RSUD Galus, mobil BL 1346 BZ membawa 11 penumpang yang terdiri atas delapan bintara TNI berpangkat Kopda dan tiga sipil.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, satu orang yaitu Kopda Sudirman Bangko, meninggal dunia setelah terjepit di depan. Sementara 10 korban lainnya yang mengalami luka parah dievakuasi ke RSUD Galus untuk mendapat pertolongan medis.
Kapolres Galus, AKBP Eka Surahman, melalui Kasat Lantas AKP Handoko, kepada Serambi, Sabtu (8/6), menyebutkan, delapan anggota TNI yang menumpang mobil tersebut yakni Kopda Sudirman Bangko (meninggal dunia di lokasi kejadian), serta Kopda Iwan S Sianturi, Yuliardo S, Muazin, Richardo, Rudi Hartono, Sari Rapid, dan Kopda Suhendri, mengalami luka parah (kritis). Sedangkan tiga warga sipil merupakan sopir dan kernetnya yaitu Yaumul Kidam, Adam Saat, dan Tarmizi, juga dilaporkan kritis. “Korban sudah dievakuasi ke RSUD Galus dan kita sudah berkoordinasi dengan Kodim 0113/Galus,” ujarnya.
Aceh Utara
Kecelakaan lalu lintas di jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, dalam tiga hari terakhir juga menyebabkan dua orang meninggal dunia. Kedua korban tersebut adalah Ishak (46), pengendera becak motor Supra Fit BL 5802 QI asal Desa Meunasah Reudeup, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, dan Asriati Ali (60), Ibu Rumah tangga (IRT) asal Desa Matang Raya Blang Sialet, Kecamatan Baktya Barat, Aceh Utara.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, melalui Kasat Lantas Iptu Sandy Titah Nugraha, kepada Serambi , kemarin menyebutkan, kecelakaan pertama terjadi pada Rabu (5/6), sekitar pukul 03.50 WIB. Saat itu Ishak yang memboncengi Nursiah (33), IRT asal Desa Meunasah Trieng Kecamatan Lhoksukon, dengan becak motornya dari arah Medan menuju Banda Aceh.
Sesampai di lokasi kejadian, kawasan Lang Nibong Kecamatan Baktiya Barat, tiba-tiba dari arah yang sama melaju Bus The Royal BL 7381 AA dengan kecepatan tinggi langsung menabrak bagian belakang becak motor tersebut. Akibatnya, Ishak terpental ke badan jalan dan kemudian digilas bus tersebut. Karena itu, korban tewas seketika. “Setelah kejadian, sopir bus tersebut langsung melarikan diri. Sehingga sampai sekarang belum diketahui identitasnya,” ujar Kasat Lantas.
Sementara kecelakaan kedua terjadi pada Jumat (7/6) sekitar pukul 19.00 WIB antara sepeda motor (sepmor) Honda Supra X BL 4489 DAD kontra sepmor Honda Scoopy tanpa pelat. Menurut Iptu Sandy Titah Nugraha, kejadian itu berawal ketika Scoopy yang dikendarai Zulfikar (20), warga Kecamatan Gandapura, Bireuen, melaju dari arah Medan menuju Banda Aceh, dengan kecepatan tinggi.