Sembilan Nyawa Melayang di Jalan
Sembilan nyawa melayang dan tidak kurang dari belasan orang mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas
Sesampai di lokasi kejadian, tiba-tiba di depan menyeberang Honda Supra yang dikendarai Hj Asriadi dari kiri ke kanan. “Karena jaraknya sangat dekat dan tidak bisa menghindar, sehingga kedua sepmor tersebut bertabrakan,” kata Iptu Sandy. Akibat kejadian tersebut, Asriati tewas. Sedangkan Zulfikar tidak mengalami luka. Kasus tersebut sudah ditangani polisi untuk proses selanjutnya.
Aceh Timur
Kecelakaan lalu lintas di Jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Gampong Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Rabu (5/6) pukul 15.30 WIB, juga menyebabkan seorang meninggal dunia dengan dua lainnya mengalami luka berat. Sepmor yang terlibat tabrakan tersebut adalah Honda Sonic BL 6650 NY yang dikendarai Zulfahmi (25), warga Gampong Lubuk Pempeng, dengan Honda Vario BL 6783 KAA, yang dikendarai Deni Iswanda (21) berboncengan dengan Firza Baini (21), warga Aceh Utara.
“Akibat kejadian itu, Zulfahmi meninggal dunia karena mengalami luka berat,” jelas Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kasat Lantas, Iptu Ritian Handayani, kepada Serambi, kemarin.
Nagan Raya
Dari Nagan dilaporkan, sepmor yang dikendarai Sutikno (47) dengan memboncengi istrinya, Mardiana (40), warga Desa Serbaguna, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, ditabrak dari belakang oleh Mobil Toyota Avanza BL 905 PB, di Jalan Nasional, kawasan Desa Babah Dua, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya, Kamis (6/6).
Kapolres Nagan Raya, AKBP Giyarto melalui Kasat Lantas, AKP Usman kepada kepada Serambi, Sabtu (8/6), menjelaskan, kejadian itu berawal ketika korban bersama suaminya mengendarai sepmor Honda Vario BL 36 21 VK menuju ke arah Meulaboh, Aceh Barat. Di depan korban, ada mobil Avanza BL 905 PB yang disopiri Makmur, warga Blangpidie, Aceh Barat Daya. Setiba di Desa Babah Dua, tiba-tiba sopir mengerem mobil Avanza secara mendadak. Sehingga sepmor yang dikendarai Sutikno tak dapat mengelak dan langsung menabrak bagian belakang samping kanan mobil tersebut.
Akibatnya, Mardiana terpental ke sebelah kanan badan jalan dan tertabrak mobil Toyota Innova BL 1180 WL dari arah berlawanan yang disopiri Sardika (45), warga Desa Pulo Ie, Kecamatan Kuala, Nagan Raya. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek di kepala, tangan kanan, dan kaki kiri patah. Mard, dan korban meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda, Nagan Raya. Sedangkan Sutikno luka lecet di tangan kanan dan menderita sesak. “Kendaraan yang terlibat kecelakaan itu sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelas AKP Usman.
Aceh Barat
Di Aceh Barat, kecelakaan lalu lintas pada hari pertama Idul Fitri 1440 H juga merenggut nyawa Alex Saputra (15), siswa SMKN 2 Meulaboh. Remaja asal Ujong Peurasok, Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat mengembuskan napas terakhir setelah mengalami kecelakaan di Jalan Sisingamangaraja, depan SMPN 3 Meulaboh, kawasan Desa Lapang, Rabu (5/6) sekitar pukul 21.30 WIB.
Informasi yang dihimpun Serambi, Alex mengendarai sepmor Yamaha Jupiter Z BL 5526 EY. Dalam perjalanan, ia terlibat tabrakan dengan Vespa BL 6055 LC dikendarai Ade Musfika Lendri (25), anggota TNI yang bertugas di Kompi C Lapang/Yonif 116/GS. Alex melaju dari arah Meulaboh dan ingin pulang ke rumahnya. Demikian juga Ade yang mengendari Vespa dari arah jalan sama yang baru ke luar dari Jalan Cot Kandeh.Vespa akan menyeberang ke jalan sebelah, sementara Jupiter yang melaju dari belakang Vespa dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Vespa.
Keduanya terpental ke badan jalan. Alex meninggal dunia di tempat kejadian karena mengalami luka serius. Sedangkan Ade mengalami luka lecet. Jenazah Alex dievakuasi dengan mobil PMI ke RSU Cut Nyak Dhien untuk divisum.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa melalui Kasat Lantas, AKP Edi Raharjono, kemarin, mengatakan, kasus itu sudah ditangani pihaknya. Menurutnya, kendaraan korban sudah diamankan ke Satlantas. “Kita berharap tidak ada lagi kecelakaan seperti ini,” harap Kapolres.
Mobil minibus L300 yang ditumpangi delapan anggota TNI dan tiga warga sipil, yang terjun ke jurang di kawasan Ise-ise, Kecamatan Pantan Cuaca, Gayo Lues (Galus), Sabtu (8/6) sekitar pukul 04.30 WIB, bukanlah kecelakaan pertama. Sebab, di lokasi yang tak jauh dari perbatasan antara Galus dan Aceh Tengah tersebut selama ini sudah berkali-kali terjadi dan menelan korban jiwa.
Seperti diketahui, dalam kejadian kemarin, mobil BL 1346 BZ membawa 11 penumpang yang terdiri atas delapan bintara TNI berpangkat Kopda dan tiga sipil mengalami kecelakaan tunggal karena terjun ke jurang. Akibatnya, Kopda Sudirman Bangko, meninggal dunia setelah terjepit di depan. Sementara 10 korban lainnya yang mengalami luka parah dievakuasi ke RSUD Galus untuk mendapat pertolongan medis.
Menurut catatan Serambi, sebelumnya mobil rombongan keluarga baru (dara baru) asal Kualasimpang, Aceh Tamiang, juga terjun ke jurang ke kawasan Ise-ise. Kejadian yang terjadi setelah rombongan tersebut mengikuti pernikahan anaknya yang bertugas sebagai anggota Polres Galus juga menelan korban jiwa.
Sebelumnya, mobil pengangkut kuda bernama Erdogan asal Takengon, Aceh Tengah, juga terjun ke jurang di lokasi yang sama. Selain itu mobil Kijang milik warga Durin Blangkejeren, Galus, juga pernah mengalami kejadian yang sama di lokasi tersebut dan mengakibatkan penumpang meninggal dunia.
“Mobil terjun ke jurang di Ise-ise sebelumnya sudah beberapa kali terjadi dan menelan korban jiwa,” ujar sopir mobil pribadi yang sempat melintas saat evakuasi korban kepada Serambi, di RSUD Galus, Sabtu (8/5). Padahal, menurutnya, selama ini di bahu jalan itu sudah dipasang pengaman. Namun, setiap terjadi kecelakaan mobil selalu terjun ke jurang yang dalamnya sekitar 50 meter lebih dan nyangkut di batang pohon pinus.