Pertemuan Wiranto dan Muzakir Manaf Diharapkan Produktif untuk Aceh
Tokoh sentral referendum Aceh, Muhammad Nazar, mengatakan dirinya dari awal sudah memprediksi bakal ada pertemuan khusus antara Muazakir Manaf ...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Pertemuan Wiranto dan Muzakir Manaf Diharapkan Produktif untuk Aceh
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tokoh sentral referendum Aceh, Muhammad Nazar, mengatakan dirinya dari awal sudah memprediksi bakal ada pertemuan khusus antara Muzakir Manaf dan pejabat Pemerintah Pusat terkait dengan manuver isu referendum. Pertemuan tersebut diharapkan produktif bagi kepentingan Aceh.
“Manakala saya membaca di media terkait kata referendum yang diucapkan Muzakir Manaf, yang waktu itu terkesan kuat terkait hasil Pilpres, bakal berujung pada pertemuan Muzakir Manaf dengan pejabat Pusat," ujar Muhammad Nazar, di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Seperti diberitakan, Menkopolhukam Wiranti dijadwalkan bertemu dengan Muzakir Manaf di Jakarta. Kata Wiranto, rencana pertemuan itu tidak lagi mebahas referendum, melainkan membangun komunikasi dengan Aceh.
Ketua Dewan Presidium Sentra Informasi Referendum Aceh (SIRA), Muhammad Nazar yang juga wakil gubernur Aceh mendampingi gubernur Irwandi Yusuf periode 2007-2012, mengharapkan pertemuan Muzakir dengan Wiranto berlangsung produktif untuk Aceh.
“Kita harapkan pertemuan itu produktif dan berbuah baik bagi Aceh. Yang pasti bukan bahas referendum lagi. Sama tidak mungkinnya pembahasan pelaksaan referendum bagi calon presiden (Capres) Prabowo dan Gerindra yang sangat nasionalis NKRI," ujar Nazar.
Selain itu Nazar, mengingatkan agar tidak terlalu mudah menyebut kata referendum dan merdeka untuk sekedar alasan implementasi MoU Helsinki dan UUPA. Sebab tujuan awal perjuangan referendum itu ya untuk penentuan nasib sendiri dan status politik Aceh melalui pendapat rakyat. Nah, setelah lahir MoU Helsinki yang diteken RI dan GAM, maka semua pihak termasuk pemerintah daerah dan pemerintah RI harus melaksanakan. Serta harus selalu mengevalusianya," lanjut Muhammad Nazar.
Baca: Ketua Iwapi Aceh Terima Women Asean Award di Bangkok
Baca: Ambruk Pas Sidang, Inilah Kronologi Detik-detik Mantan Presiden Mesir Mohammed Morsi Meninggal Dunia
Baca: Viral Mobil Meleleh Karena Cuaca Panas, Benarkah Gambar di Kuwait? Cek Fakta Sebenarnya
Ia juga mengatakan, mengangkat kembali isu referendum sebagai daya tawar MoU, itu pembelokan saja setelah terlanjur diucapkan secara spontan untuk urusan kalah menang Pilpres.
“Ya, sudahlah, bang Muzakkir sudah minta maaf, tidak usah diperdebatkan lagi, yang penting jangan dibelokkan saja alasannya. Urusan MoU Helsinki ya silakan secara rutin semua masyarakat dan Pemda Aceh aktif mengevaluasi pelaksanaannya, membangun relasi Pusat dengan daerah yang memadai tanpa harus pakai ancaman penggunaan meriam untuk melumpuhkan nyamuk,” demikian Muhammad Nazar.(*)