Breaking News

Eddy Tansil, Juragan Becak yang Dijuluki Koruptor Legendaris Indonesia, Masih Bebas hingga Sekarang

Mantan Juragan becak ini bahkan disemati dengan gelar sensasional tapi memalukan yakni Koruptor Legendaris Indonesia.

Editor: Amirullah
Nasional Kompas
Eddy Tansil (tengah) buronan paling dicari oleh aparat penegak hukum Indonesia 

SERAMBINEWS.COM - Koruptor memang pantas dihukum mati.

Bukan hanya merugikan negara, koruptor juga merusak moral bangsa karena doyan memakan yang bukan haknya.

Mengutip akun Twitter @mazzini_guisepe dan Kompas.com, Rabu (26/6/2019) telinga aparat penegak hukum Indonesia pastilah panas jika mendengar nama Eddy Tansil.

Mantan Juragan becak ini bahkan disemati dengan gelar sensasional tapi memalukan yakni Koruptor Legendaris Indonesia.

Eddy Tansil adalah buronan sepanjang masa bagi Indonesia karena kasus korupsinya tahun 1994.

Saat itu Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) memberikan kredit ke perusahaan Golden Key Gold (GKG) milik Eddy Tansil sebesar 565 juta Dolar AS atau Rp 1,3 triliun.

Baca: Mirip dengan Rambutan, Ternyata Buah Ini 6 Ribu Kali Lebih Mematikan dari Sianida

Baca: Viral! Kompleks Perumahan Mewah di Atas Gedung Mall Thamrin City, Simak Faktanya

Baca: Sejak Tanggal 1 Juli RSUD Langsa Berlakukan Tarif Pelayanan Kesehatan Baru, Berikut Rincian Tarifnya

Tahun 1996 angka Rp 1,3 triliun terbilang sangat besar lantaran harga beras sekilo saja masih seribu rupiah dan UMR Indonesia kala itu hanya Rp 36.000.

Maka jika di kurs kan saat ini, korupsi Eddy Tansil mencapai Rp 7,9 triliun.

Saat itu hanya Eddy Tansil yang berani korupsi duit rakyat sebesar itu.

Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia berdiri. Awal mula Eddy Tansil alias Tan Tju Fuan bisa korupsi saat ia memulai bisnisnya sebagai produsen Bajaj dan becak.

Usahanya terus berkembang hingga ia bisa membeli perusahaan perakitan sepeda motor ternama dalam negeri.

Tapi usaha Eddy Tansil sempat bangkrut lantaran Gubernur Jakarta saat itu Ali Sadikin melarang penggunaan bajaj dan becak di ibukota. Namun nasibnya diselamatkan usaha pabrik cetakan bajanya.

Baca: Pria Lamongan Jajakan Istrinya dengan Tarif Rp3 Juta Sekali Kencan, Ini 8 Faktanya

Baca: Purnama Karya Dikebumikan di Gampong Garut, Anaknya Cerita Pertemuan Terakhir Dengan Ayahanda

Baca: Masyarakat Diminta Hindari Beli Motor Bekas Berkode STNK Only, Kenali Juga Ciri STNK dan BPKB Palsu

Bahkan Tansil juga berhasil mendirikan pabrik bir di Fujian, China, hingga ia mendapat julukan 'Bapak Bir Fujian'.

Usai itulah ia mendirikan PT Golden Key Group (GKG) yang bergerak di bidang petrokimia yang melibatkan ia dalam kasus mega korupsi Bapindo.

Usut punya usut, Tansil berhasil mendapat kucuran kredit sebesar itu karena kedekatannya dengan keluarga Cendana. Uang tersebut lantas ia 'makan' bulat-bulat untuk kepentingan pribadi.

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved