UKM Putroe Phang Jadi Wadah Pengembangan Seni Mahasiswa dan Merawat Budaya
UKM ini berdiri pada tahun 1995 untuk mewadahi beragam minat dan bakat mahasiswa Unsyiah dalam bidang kesenian, dimana saat itu belum ada unit kegiata
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tabuhan suara rapai sayup-sayup terdengar dari sudut gedung Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), diiringi dengan nyanyian mahasiswi yang sedang berlatih menari.
Suara itu berasal dari Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Putroe Phang (UKM SPP) Unsyiah.
UKM ini berdiri pada tahun 1995 untuk mewadahi beragam minat dan bakat mahasiswa Unsyiah dalam bidang kesenian, dimana saat itu belum ada unit kegiatan seni di Unsyiah.
Menurut Ketua Umum UKM SPP, Lailul Farhas, selain untuk mewadahi kreativitas mahasiswa Unsyiah dalam bidang kesenian, UKM ini juga bertujuan merawat dan melestarikan Kebudayaan yang ada di Aceh, serta mengadakan pelatihan, pengembangan dan penelitian seni.
Baca: Haji Uma dan BPPA Bantu Pemulangan Pasien Kanker Hati ke Aceh
Baca: Dua Pengemis dan Enam Anak Jalanan Dijaring Petugas, Ada yang Masih Berstatus Pelajar SMP
Baca: Polisi Bekuk Tersangka Pembacokan di Aceh Barat, Motifnya Hanya Karena Cemburu
“Seperti yang kita tahu, seni dan budaya kita itu semakin lama semakin luntur tergerus zaman, maka mahasiswa harus dapat hadir untuk merawat itu. Sehingga tercipta bibit-bibit unggul yang dapat melestarikan kebudayaan Aceh,” ujarnya ketika ditemui Serambinews.com, Kamis (28/6/2019).
Dalam kiprahnya selama 24 tahun, UKM SPP ini telah meraih banyak penghargaan.
Lailul mengatakan dalam setahun terakhir ini saja UKM SPP telah meraih enam perhargaan, di antaranya Unsyiah Award Kategori Kesenian, Juara 2 Kategori Musik Garapan di Lhokseumawe Art Festival, Juara 2 Kategori Musik Kolaborasi Piasan Seni 2018, Juara 2 Band Etnik Festival 2019, dan sebagainya.
“Beberapa waktu lalu kami juga mendapat undangan untuk tampil di China pada event Festival Nusantara yang diadakan Pemuda Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Wuhan,” ujar mahasiswa Ilmu Pemerintahan tersebut.
Ia melanjutkan, di UKM SPP ini memiliki empat bidang yang menyokong minat dan bakat mahasiswa, yaitu Bidang Musik Tradisi, Musik Modern, Bidang Tari, dan Bidang Multimedia.
Mahasiswa semester enam ini menjelaskan, di Bidang Musik Tradisi, itu mempelajari musik-musik tradisional yang ada di Aceh, seperti Rapa’i, Gendrang Aceh, Seurunee Kalee, Tak Tok Trieng, dan berbagai alat musik tradisional lainnya.
Musik modern mempelajari alat musik modern seperti gitar, bass, drum, dan sejenisnya.
Di Bidang Tari mempelajari tari-tarian yang ada di Aceh, seperti Likok Pulo, Saman Gayo, Seudati, Ratoeh Jaroe, dan tari kreasi yang digarap langsung oleh anggota UKM SPP.
Saat ini UKM yang bersekretariat di Gelanggang Mahasiswa Unsyiah sedang mempersiapkan event tahunan memperingati Milad ke-24, yaitu Artcoholic Exhibition ke 11.
“Kami berharap UKM SPP ini ke depannya semakin berkembang tiap tahun, dan kalau bisa jangan ada penurunan dari tahun sebelumnya, dan semoga seluruh elemen civitas akademika Unsyiah dan seluruh masyarakat untuk turut menjaga budaya kita bersama.” pungkasnya.(*)