Lahan di Dekat Pabrik Tahu Gampong Punge Blang Cut Terbakar, DPKP Banda Aceh Kerahkan Armada Pemadam
asap disusul kemunculan api terlihat di semak belukar yang berdekatan dengan pabrik tahu
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Lahan di Dekat Pabrik Tahu Gampong Punge Blang Cut Terbakar, DPKP Banda Aceh Kerahkan Pemadam
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Musim kemarau yang melanda Aceh masih menjadi ancaman serius terutama terhadap musibah kebakaran lahan dan hutan (karhutla) serta permukiman warga.
Tadi sore, Senin (8/7/2019) sekitar pukul 18.35 WIB, kebakaran semak belukar kembali terjadi di Banda Aceh, tepatnya di belakang usaha tahu Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, M Nurdin SSos menyebutkan dari informasi yang dihimpun petugas dari warga sekitar lokasi mengatakan asap disusul kemunculan api terlihat di semak belukar yang berdekatan dengan pabrik tahu.
Baca: Sering Macet, Dishub Banda Aceh Tutup Permanen Median Jalan Depan Suzuya Mall
Warga yang tahu api mulai membesar, karena diterpa angin, sehingga muncul kekhawatiran api menjalar ke pabrik tahu serta permukiman warga setempat.
Seorang pekerja pabrik menelpon rekannya dan meminta bantuan petugas pemadam.
“Kabar yang cepat kami terima, sehingga petugas cepat menuju ke lokasi dengan dikerahkan satu armada pemadam dari pos induk. Alhamdulillah, sekitar pukul 18.50 WIB, api mampu kami padamkan dan tidak sampai membesar dan menjalar ke permukiman warga,” sebut M Nurdin.
Baca: Haji Uma Bantu Ambulance Penjemputan Warga Aceh Timur yang Meninggal Tenggelam di Malaysia
Didampingi Kasi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran, Yudi SH menambahkan setelah pemadaman api yang membakar semak belukar tersebut, petugas pemadam beberapa saat disiagakan untuk memantau titik-titik api yang dikhawatirkan masih muncul di lokasi sebelum armada kembali ke pos sekitar pukul 19.20 WIB.
“Api diduga muncul dan membakar semak belukar itu berasal dari pembakaran sampah,” timpal Yudi.(*)