Masyarakat Padati Pembukaan Festival Rentak Melayu Raya di Lapangan Merdeka Langsa

diharapkan gelaran Festival Rentak Melayu Raya ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun luar negeri ke Kota Langsa

Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Festival Rentak Melayu Raya ke II tahun 2019, yang dibuka Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE, di Lapangan Merdeka Langsa, Sabtu (13/7/2019) malam 

Masyarakat Padati Pembukaan Festival Rentak Melayu Raya di Lapangan Merdeka Langsa

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Ribuan masyarakat, Sabtu (13/7/2019) malam memadati acara Festival Rentak Melayu Raya ke II tahun 2019, yang dibuka Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE, di Lapangan Merdeka Langsa.

Hadir Kepala Disbuspar Aceh, Jamaludin SE Msi AK, Dandim 0104/Atim, Letkol Inf M Iqbal Lubis, Kepala Disporapar Langsa, Drs Syafrizal, Forkopimda, dan Kepala SKPK jajaran Pemko setempat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Langsa, mengatakan, Festival Rentak Melayu Raya ke II tahun 2019 ini semakin berkembang ragam kegiatannya.

Baca: VIRAL Taksi Online Antar Jenazah, Polisi Gelar Penyelidikan, Ini Kata Dirut Rumah Sakit

Pada tahun 2018 kegiatan masih sebatas pagelaran seni tari dan seminar kebudayaan.

Namun pada tahun ini telah berkembang dengan kegiatan pameran seni lukis, seni mural, lomba mewarnai gambar untuk anak-anak PAUD, karnaval kebudayaan, festival busana fantasi, Dendang Melayu, dan lain-lain.

Menurut Wali Kota yang akrap disapa Toke Seuem, pemilihan Kota Langsa sebagai pusat kegiatan Festival Rentak Melayu Raya ini tidak salah.

Kota Langsa dahulunya ibu kota Kabupaten Aceh Timur yang terbentuk dari 3 perkauman yang dominan, yaitu Aceh, Gayo, dan Melayu.

Jejak perkauman Melayu tersebut hingga kini masih ada, misalnya ada gampong yang namanya Gampong Melayu di Kecamatan Langsa Kota.

Bahkan ada satu versi sejarah terbentuknya Langsa atas perintah Raja Aceh kepada salah satu putra Melayu Minang yang bernama Datok Malelo untuk membuka wilayah baru di pantai Timur Aceh, yang kemudian dikenal saat ini dengan sebutan Langsa.

Baca: Kapolresta Banda Aceh dan Kapolres Aceh Singkil Kunjungi Dayah Babul Maghfirah

"Jika merujuk pada teori ras, yang dinamakan orang Melayu itu adalah bangsa Austronesia yang terdapat di semenanjung tanah Melayu, termasuk orang Malaysia, Thailand, Philipina, dan Madagskar yang lazimnya berbahasa Melayu, mayoritas beragama Islam, dan berkebudayaan Melayu," ujarnya.

Toke Seuem menambahkan, di Malaysia yang disebut orang Melayu itu semua orang yang bukan bule, bukan keling, dan bukan Cina. Sehingga orang Jawa, Madura, Makasar, dan Aceh yang di Malaysia disebut juga sebagai orang Melayu.

"Oleh karena itu, tidak ada salahnya kalau kemudian Kota Langsa ditetapkan sebagai tempat untuk menggelar Festival Rentak Melayu Raya ini," sebutnya.

Wali Kota berharap melalui Festival Rentak Melayu Raya ini akan meningkatkan saling kesepahaman dan kepercayaan, sebagai landasan memperkuat persaudaraan antarsesama bangsa Melayu di Nusantara ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved