Dosen Pertanian Latih Warga Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Senin (15/7/2019) kembali menggelar pelatihan Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh..

Penulis: Zubir | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Senin (15/7/2019) kembali menggelar pelatihan Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh, bagi warga di Gampong Bukit Drin, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur. 

Dosen Pertanian saat memperkenalkan kepada warga tentang durian unggul Aceh.

Foto For Serambinews.com

Dosen Pertanian Latih Warga Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh

Laporan Zubir  | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA -  Dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Senin (15/7/2019) kembali menggelar pelatihan Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh, bagi warga di Desa Bukit Drin, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Muhammad Syahril SP MP, bersama dua anggotanya Ir Rosmaiti MP dan Ir Adnan MP yang merupakan kegiatan didanai LPPM dan PM Unsam melalui proposal yang lolos Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tahun 2019.

Muhammad Syahril kepada Serambinews.com mengatakan, pelatihan Grafting Tanaman Durian Unggul Lokal Aceh ini sebagai inisiasi usaha pembibitan bagi petani di Desa Bukit Drin.

Menurutnya, Kabupaten Aceh Timur, memiliki potensi keanekaragaman durian yang tinggi seperti misalnya Apel Pobit, Mangat, Umpang Duek, Pha Gajah dan Mie Eh yang kualitasnya dan rasanya tidak kalah dari durian unggul introduksi. 

Dari kenekaragaman durian yang ada tersebut, sebagian besar tanamannya telah berumur tua/apkir sehingga dikwatirkan mengalami kematian. 

Perbanyakan tanaman durian tersebut melalui biji akan memiliki sifat yang tidak sama karena durian adalah tanaman yang berkembang biak dengan penyerbukan silang. 

"Perbanyakan lewat biji juga akan membutuhkan masa waktu yang lama untuk berbuah sekitar 15 tahun," ujarnya.

Ditambahkan dosen Fakultas Pertanian ini, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perbanyakan durian dilakukan secara vegetative yaitu melalui metode grafting. 

Melalui metode grafting, turunan yang diperoleh akan sama dengan induknya dan memiliki waktu untuk berbuah yang lebih singkat sekitar 5 tahun.

Baca: Bupati Singkil Larang Hiburan Keyboard di Tempat Pesta Malam Hari

Baca: Bupati Aceh Besar Lepas 534 JCH

Baca: XL Adakan Talkshow Bahas Kreatif dengan Gadget

Dikatakannya, perbanyakan durian dengan metode grafting masih sangat jarang dilakukan oleh petani karena pengetahuan petani yang masih terbatas tentang cara grafting. 

Oleh karenanya, Fakukltas Pertanian Universitas Samudra memiliki tanggung jawab moral untuk menanggulangi permasalahan di atas sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan plasma nutfah. 

Pengetahuan petani tentang grafting yang juga bisa diterapkan pada tanaman yang lain sehingga dapat mengiinisiasi usaha pembibitan di Desa Bukit Drien, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved