Al-Bukhary, Universitas untuk Orang Miskin

SAYA mendapat kesempatan mengunjungi Universitas Al-Bukhary Alor Setar, Kedah Malaysia bersama Dr. Muhammad Subhan. Alor Setar merupakan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Al-Bukhary, Universitas untuk Orang Miskin
Fauzi Umar
Laporan Fauzi Umar, Peserta Business Forum Aceh Penang dan Staf BPKS Sabang

SAYA mendapat kesempatan mengunjungi Universitas Al-Bukhary Alor Setar, Kedah Malaysia bersama Dr. Muhammad Subhan. Alor Setar merupakan sebuah kota kecil di Malaysia dan tempat kelahiran dr. Mahathir Muhammad pencetus Wawasan Malaysia 2020. Menurut Dr. Muhammad Subhan di kota Alor Setar inilah dr. Mahathir Muhammad membuka praktik sebagai dokter mengenal banyak orang Aceh di antaranya Tan Sri Sanusi Juned yang kemudian diangkat menjadi Gubernur Kedah dan Menteri Pertanian Malaysia. Dr. Muhammad Subhan merupakan putra Aceh pakar dan ahli Manajemen Kepelabuhan dan merupakan penggagas sekaligus pengurus Rumoh Aceh Internasional yang telah lama bermukim di Malaysia dan menjadi staf pengajar pada Universitas Utara Malaysia (UUM).

Universitas Al-Bukhary menempati area seluas 45 ha dengan bangunan berarsitek campuran Timur Tengah dan Eropa dan rencana akan ekspansi untuk membuka Univesitas Pertanian pada areal seluas 30.000 Ha. Universitas ini didirikan oleh Tun Sri Al-Bukhary seorang pengusaha sukses dan ternama di Malaysia yang telah mendedikasikan pikiran dan kekayaan yang dimilikinya untuk kemajuan ummat diberbagai belahan dunia.  

Universitas ini unik karena mahasiswanya tidak perlu membayar uang kuliah, malah diberi beasiswa penuh oleh yayasan dengan fasilitas hotel berbintang lima. Setiap mahasiswa juga mendapat uang tambahan sebesar RM 250 per bulan untuk keperluan lain. Penulis sempat menikmati makan siang yang dijamu bersama mahasiswa dan didampingi Encik Hasbullah Atan Kepala Perpustakaan selama disana. Sarana dan fasilitasnya lengkap seperti masjid, perpustakaan, kafetaria, bank, pusat olahraga dan bahkan areal untuk pemakamanpun telah disediakan. Areal pemakaman dikelola dan ditata dengan bagus, sederhana dan teratur dengan bentuk nisan yang seragam.

Menurut Encik Hasballah Atan, persoalan utama yang dimiliki peserta yang ikut dari Aceh yang ikut test secara online dan yang dilaksanakan bersama Rumoh Aceh Internasional adalah pada kemampuan berbahasa Inggris serta tingkat kejujuran dari nilai-nilai dan data yang diberikan sehingga tingkat kevaliditas nilai dan data tidak sesuai dengan yang diberikan. Ini menjadi persoalan utama para pendidik dan dunia pendidikan Aceh untuk mengubah dan mencitrakan pendidikan Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan intelektualitas.

Saat ini Universitas Al-Bukhary memiliki 500 orang mahasiswa dari 38 negara terutama dari Bosnia, Kosovo, Afganistan, Usbekistan, Thailand, Somalia sedangkan dari Indonesia baru 10 orang dan 4 orang di antaranya berasal dari Aceh. Umumnya para mahasiswa berasal keluarga miskin dan negara muslim minoritas, namun memiliki otak dan kemampuan yang cemerlang.  

Universitas ini mensyaratkan para mahasiswa yang diterima harus memiliki nilai TOEFL minimal 470 atau nilai bahasa Inggris dan matermatika rata-rata 8 sejak kelas I Sekolah Lanjutan Atas, memiliki jiwa kepemimpinan, komunikatif serta mempunyai latar belakang agama yang kuat. Adapun bidang dan jurusan yang dibuka adalah bidang adalah akuntansi, administrasi bisnis, ekonomi, studi pembangunan, dan ilmu komputer.

* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke: redaksi@serambinews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved