Nisfa, Pemenang Kaligrafi Tingkat Nasional

Nisfa Juwita adalah, salah seorang siswi yang kini duduk di bangku kelas 3 MA MUQ Langsa. Anak dari pasangan Samran dan Yamini kini sedang mempersiapkan bekal untuk pelaksanaan ujian akhir di tahun depan. Di sela-sela kesibukannya belajar, ia menerima Serambi, di ruang kepala sekolah, Kampus MUQ, di Alue Pineung, Langsa, Selasa (29/11).

Anak kedua dari tiga bersaudara itu kini mengambil jurusan syariah di sekolahnya. Madrasah yang sistem pembelajarannya peraduan antara salafiyah dengan metode modern kini sedang giat-giatnya mengkampanyekan jurusan yang tergolong langka di seluruh MA di Aceh.

Nisfa memiliki prestasi gemilang. Berawal dari hoby melukis, kemudian ia mengenal seni kaligrafi dari kakak kandungnya. Sejak SD, ternyata Nisfa sudah mengikuti lomba penulisan kaligrafi.

Ketika menjadi gadis remaja Nisfa juga masih bergelut dengan dunia kaligrafi. Bahkan, setiap ada perlombaan seni kaligrafi, Nisfa seakan tak mau ketinggalan.

Alhasil, Nisfa berhasil menjadi juara kedua dalam lomba penulisan kaligrafi pada Porseni 2008 di Kota Langsa. Gadis ini kemudian membuktikan tekadnya menjadi juara saat memenangkan cabang kaligrafi pada MTQ se-Kota Langsa tahun 2008. Ketekunan Nisfa terus dibuktikan dengan terpilihnya menjadi salah satu peserta dalam seleksi Porpenas di Banda Aceh pada tahun 2010.Namun, harapan Nisfa menjadi juara saat bertanding ke Surabaya.

Namun, harapan menjadi juara seakan tidak pernah mati di hati Nisfa. Gadis pengkoleksi pulpen pakis (khusus untuk menulis kaligrafi) itu kemudian membuktikan kehebatannya saat berhasil menyisihkan puluhan peserta lomba dari seluruh provinsi di Indonesia. Dalam perlombaan Kemnas (Konferensi dan Ekspo Madrasah Nasional) yang di selenggarakan di Jakarta pada tahun 2011, Nisfa keluar sebagai juara pertama cabang kaligrafi tingkat aliyah.

 “Saya bangga bisa mempersembahkanyang terbaik untuk kampus, orang tua, para guru, dan masyarakat kami,” kata dia. Nisfa mengaku berhasil karena kuatnya dorongan orang tua, terutama kakaknya. “Kakak saya menjadi inspirasi bagi saya, karena dialah saya bisa berkaya seperti ini,” aku Nisfa.

Pengetahuan tentang kaligrafi juga kini terus dikembangkan. Bahkan, ia mengaku akan mencari semua jenis literature kaligrafi dalam dunia Islam yang bisa mendukungnya dalam berkarya. Keberhasil menjadi juara Kemnas tahun ini juga berkat dari dukungan guru di madrasah dan di asrama. Nisfa kini berharap, agar ada regenerasi yang bisa mempopulerkan kaligrafi di kampus, dan di masyarakatnya.(yuh)