Citizen Reporter

Berkunjung ke Pantai Lageun

Barangkali tidak banyak orang yang tahu di mana letak desa ini

Editor: hasyim
Berkunjung ke Pantai Lageun - 31122011foto_6.jpg
Saumi Syahreza Dosen Fisika pada Fakultas MIPA Unsyiah
Berkunjung ke Pantai Lageun - lageun.jpg
Berkunjung ke Pantai Lageun - lageun3.jpg
SEMUA mungkin hanya berawal dari rasa rindu. Rindu akan kampung halaman. Entah juga karena keinginan untuk menziarahi makam almarhum ayah saya. Minggu, 25 Desember lalu, selepas Maghrib saya beserta ibunda dan juga Adi (adik saya), meluncur dari Banda Aceh menuju Desa Lageun tempat saya dilahirkan.

Barangkali tidak banyak orang yang tahu di mana letak desa ini. Lageun berada di Kecamatan Setia Bakti. Sebelum terbentuk Kabupaten Aceh Jaya, Lageun berada di wilayah administrasi Kabupaten Aceh Barat. Kalau kita melakukan perjalanan dengan melintasi wilayah Barat-Selatan dari Banda Aceh, maka Desa Lageun akan ditemui setelah Desa Patek yang terkenal dengan rumah makan dan ikan asinya.

Ada suasana lain yang saya rasakan sepanjang perjalanan menuju ke sana, walaupun malam dan tidak dapat menikmati pemandangan alam yang indah lagi mempesona, apatah lagi saat melewati gunung Paroe, Kulu, dan Geurutee, namun keinginan untuk terus memperhatikan jalan dan jembatan baru bertaraf internasional tidak pernah luput dari pandangan.  

Jalan dan jembatan ini telah rampung dibangun atas pembiayaan bantuan masyarakat Amerika (USAID), dengan pihak kontraktornya Sangyong dari Korea Selatan, dan mitra kerjanya PT Hutama Karya.

Dengan jalan dan jembatan yang lebar--tanpa rakit penyeberangan, yang terkadang antre berjam-jam--maka jarak yang ditempuh pun semakin singkat. Selain itu, ada beberapa tempat yang jalannya dulu berliku-liku dan menanjak, kini telah dibuat lurus dan rata. Ada banyak bukit yang telah diledakkan serta dikeruk dengan alat-alat berat. Dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, dan tanpa rintangan apa pun, kecuali binatang piaraan seperti lembu dan kerbau, kami tiba di Calang dalam waktu kurang lebih 1,5 jam, suatu perjalanan singkat jika dibandingkan beberapa tahun silam.

Setelah ziarah ke makam almarhum ayah, saya menyempatkan diri menikmati dan mengabadikan panorama keindahan laut dan pulau-pulau kecil di sepanjang Pantai Lageun. Pantai dengan karakteristik pasir putih dan laut biru yang tenang, dengan panorama pohon cemara dan nyiur di sepanjang pesisirnya. Tidak terganggu adanya pencemaran ataupun limbah. Suhu dan kelembaban udaranya begitu stabil, dengan kecepatan angin rata-rata saat itu, saya perkirakan berkisar antara 30-40 km/jam. Saya terus menikmati panorama pesisir pantai itu dengan penuh rasa syukur.

Ketika peristiwa tsunami melanda, daerah ini juga terkena dampak yang cukup parah. Jika ditinjau dari sisi bentuk kawasan ini, khususnya pada bagian pesisir-telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Masih tertanam kuat dalam ingatan saya, Kuala Lageun (namanya Sawang) yang badan sungainya memanjang sekitar 1,5 km, sungai tempat di mana saya pergi memancing ketika pulang liburan, kini tertimbun pasir dan telah berubah menjadi daratan.

Di sebagian kecil pantai berpasir putih halus terdapat bebatuan yang kokoh, dengan tebing-tebing tinggi sebagai pembatas. Laut di sini begitu bergelora, cocok untuk surfing. Kendati kita harus tetap berhati-hati karena pantai ini berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Bagian lain dari kawasan ini yang sempat saya datangi, dan tak kalah menariknya adalah Patai Jubet. Belasan tahun silam, tempat ini pernah dinobatkan menjadi salah satu obyek wisata Kabupaten Aceh Barat. Pesisir pantai ini sedikit menjorok ke dalam, seolah sebuah teluk kecil. Masih berbekas dalam ingatan saya, dahulunya sebagian pantai ini terdapat banyak terumbu karang dengan berbagai jenis ikan hiasnya. Semoga ada perhatian masyarakat dan pemerintah daerah terhadap flora dan fauna di sekitar pesisir pantai kawasan ini.

Kondisi pantai cukup baik, tentu suatu pilihan yang tepat berekreasi bersama keluarga. Walaupun belum terdapat restoran tetapi telah disediakan tempat berteduh sederhana seperti bangku-bangku peristirahatan serta beberapa buah warung kecil. Yuk! ke Pantai Lageun.

* Jika Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas bersama foto Anda ke: redaksi@serambinews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved