Salam

Kami Manjakan Anda dengan “Serambi Digital Newspaper”

Sejak Senin, 9 Januari 2012, Serambi Indonesia terbit dua kali sehari

Editor: hasyim
Sejak Senin, 9 Januari 2012, Serambi Indonesia terbit dua kali sehari. Edisi pertama, adalah koran edisi cetak seperti yang sedang Anda baca ini. Sedangkan edisi kedua, kami beri nama Serambi Indonesia Digital Newspaper. Seperti pengantar kami kemarin bahwa penerbitan Serambi Indonesia Digital Newspaper adalah bagian dari upaya kami bertransformasi menjadi lembaga penyedia jasa informasi multimedia.

Sebelumnya, Harian Serambi Indonesia telah menerbitkan Harian Prohaba (cetak), portal berita Serambinews.com (internet), dan Serambi FM 90.2 MHz (Radio dan Streaming). Semuanya kami usahakan agar Anda semua dapat lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi.

Demikian juga dengan kehadiran produk kami yang baru ini. Sesuai namanya, Serambi Indonesia Digital Newspaper terbit dalam format digital. Anda hanya bisa mengaksesnya melalui website kami www.serambinews.com.

Edisi digital ini nyaman dibaca pada komputer PC, laptop, tablet, atau smartphone lainnya. Apa bedanya dengan Serambi Indonesia e-Paper? Ya, jelas beda, walau tampilannya hampir sama, tetapi Serambi Indonesia e-Paper adalah versi digital dari Harian Serambi Indonesia edisi cetak. Sedangkan Serambi Indonesia Digital Newspaper berisi berita atau iklan yang berbeda dengan edisi cetak ataupun e-paper.

Yang paling disadari setiap lembaga pers seperti Serambi Indonesia adalah tentang alasan Anda “jatuh cinta” pada kami. Secara umum memang ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi masyarakat memilih suatu penerbitan. Faktor itu antara lain berkaitan dengan kredibilitas, kedalaman berita, kelengkapan jenis berita atau ragam berita, gaya penulisan dalam membahas berita, kombinasi teks dan grafisnya, peletakan susunan berita, ukuran kertas, jenis ketebalan, dan jumlah halaman. Untuk itulah kami berusaha terus berinovasi.

Kemudian, di hadapan industri pers juga ada banyak tantangan yang tidak ringan, di samping harus mematuhi hukum dan kaidah-kaidah yang berlaku. Yang paling sederhana adalah, pers harus menjaga keseimbangan antara “cari makan” dengan tetap melaksanakan tiga fungsi utamanya. Yaitu alat penerangan pendidikan dan hiburan, atau tegasnya mempertahankan idealisme di tengah-tengah derasnya arus perubahan.

Memang, kekuatan pasar akan sangat “menggoda” perkembangan pers. Artinya pers juga dipengaruhi kekuatan pasar. Tapi bukan berarti pers harus mengorbankan idealismenya. Pers yang seolah-olah hanya memenuhi pasar tanpa diimbangi konsep atau idealisme, tentulah tidak bisa dibenarkan. Pers tidak boleh terdikte. Sebab, pers juga harus menjadi agen perubahan.

Makanya, satu sikap Serambi Indonesia yang tak pernah berubah dalam memanjakan Anda, pembaca setia, adalah kami tetap menjaga independensi & kredibilitas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved