Shalat Jumat di Fukuoka

DATANG untuk memenuhi panggilan dari beberapa universitas di Jepang adalah suatu kehormatan bagi kami dari Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara yang baru beranjak membangun berbagai aspek kehidupan kampus. Kami datang dengan segenap kegembiraan, karena nun jauh di negeri Jepang ada universitas yang peduli terhadap Unimal yang terletak di Kabupaten Aceh Utara, Aceh.

Penerimaan yang sangat mengesankan dengan penuh senyum dan ketulusan membuat semakin indahnya silaturahmi yang terbangun selama saya di Jepang.

Di samping berkunjung ke berbagai universitas di Jepang, saya dan rombongan juga berkesempatan shalat Jumat di masjid yang menjadi pusat kegiatan Islam di Fukuoka, Jepang, yaitu Masjid Al Nour Islamic Center. Masjid ini dibangun atas bantuan kaum muslimin Fukuoka dan resmi difungsikan pada 12 April 2012. Jarak masjid ini dari pusat kota Fukuoka yang dikenal dengan nama Hakata tidaklah jauh. Kami cukup menggunakan kereta listrik dengan biaya 200 yen.

Sesampai di Masjid Al Nour kami langsung berwudhuk dan masuk untuk mendengarkan khutbah Jumat yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan sebagai salah satu bahasa oleh muslim di Jepang, di samping bahasa Jepang tentunya.

Selesai shalat Jumat, ada dua warga Jepang masuk Islam (disyahadatkan). Kedua mualaf itu juga diminta menjelaskan alasan kenapa dia tertarik memeluk Islam.

Sesuai shalat Jumat, kami diperkenalkan dengan pengurus Masjid Al Nour Islamic Center dan masyarakat Arab yang menjadi pengelola masjid tersebut. Ternyata Masjid Al Nour memiliki ruangan yang sangat besar yang bisa digunakan untuk seminar dengan kapasitas 100-120 orang di lantai dua masjid.

Aktivitas di masjid ini sangat padat. Beberapa di antaranya yang rutin dilaksanakan adalah meningkatkan hubungan sosial antara masyarakat muslim melalui pertemuan bulanan, pendidikan Quran/hadis, belajar bahasa Arab, seminar/konferensi, shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat Tarawih, shalat Idul Fitri/Idul Adha dan berbagai kegiatan keislaman lainnya.

Masyarakat Indonesia di Fukuoka Jepang sangat akrab. Hampir 80 persen pemeluk Islam. Keberadaannya di Fukuoka rata-rata karena sedang mengikuti pendidikan. Mengapa mereka memilih Fukuoka, karena biaya hidup di Fukuoka dikenal murah, di samping banyak universitas di Fukuoka yang sangat antusias menerima warga Indonesia untuk mengikuti pendidikan lanjut (magister dan doktoral).

Di Fukuoka ada salah satu organisasi muslim, yaitu Kyushu Universitas Muslim Himpunan Mahasiswa (Kumsa) yang juga mendukung berbagai kegiatan keagamaan yang nantinya dipusatkan di Masjid Al Nour Islamic Center. Anggotanya berasal dari berbagai negara di dunia. Kumsa pula yang menggagas pembangunan Masjid Al Nour di Fukuoka, masjid yang memiliki area 336 m2 di timur Kota Fukuoka.

Masjid Al Nour Islamic Center memberikan akses yang sangat luas bagi kegiatan masyarakat muslim Indonesia di Fukuoka. Di sini didirikan Taman Pengajian Alquran (TPA) Al-Hijrah sebagai respons positif akan perlunya memperkenalkan nilai-nilai Islam, akidah, serta cara membaca Quran cepat dan tepat kepada anak-anak Indonesia.

Kelas ini terbuka untuk anak-anak Indonesia usia 3-13 tahun. Para siswa dikelompokkan menjadi grup-grup yang lebih kecil sesuai dengan usia mereka. Pengajaran berlangsung setiap Sabtu awal bulan pukul 15.00-17.00 waktu setempat.

Seusai melaksanakan shalat Jumat kami kembali menuju beberapa universitas di Fukuoka. Terutama untuk memenuhi undangan pelaksanaan perjanjian (MoU) dan kunjungan ke beberapa laboratorium yang nantinya akan dicontoh Unimal Aceh Utara.

Kunjungan kami ke Fukuoka dimungkinkan karena didukung oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (Aptikom) dan Masyarakat Indonesia yang ada di Fukuoka. Sungguh, ini kunjungan yang sangat makna bagi saya dan Unimal tentunya.

* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: redaksi@serambinews.com