Serambi Kuliner

Semilang Tumeh ala Kuala Langsa

SALAH satu masakan di Kota Langsa yang sudah terkenal sejak dulu adalah kuah tumeh eungkot seumilang (tumis ikan sembilang-red) yang berada

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Semilang Tumeh ala Kuala Langsa
SERAMBI/MUHAMMAD NASIR
Pengunjung sedang menikmati hidangan menu kuah ikan sembilang dislah satu warung ikan semilang di Kuala Langsa, Sabtu (26/1).

Kecuali metode memasaknya nyang berbeda, kelebihan lain dari tumis sembilang di Kuala Langsa itu karena ikan yang dimasak adalah ikan yang masih segar (hidup). Sehingga dagingnya terasa begitu lembut dan “menggeliat” di lidah. Biasanya, kuah sembilang menjadi menu utama yang disajikan pada sejumlah warungn nasi di kawasan itu di samping sejumlah lauk lain.

“Setiap hari, lima sampai sepuluh kilo ikan sembilang selalu habis terjual di warung saya,” ujar Khairnoini, seorang pemilik warung yang menjual kuah tumis sembilang di kawasan Kuala Langsa, kepada Serambi, Sabtu (26/1).

Menurut wanita yang akrab disapa Umi ini, pegunjung yang menyukai kuah tumis sembilang itu bukan hanya warga Langsa saja. Tapi, kata Umi lagi, juga cukup warga warga luar daerah, seperti Jakarta, Banda Aceh, Medan, Lhokseumawe, dan beberapa daerah lainnya. “Jika mengunjungi Langsa belum lengkap rasanya jika belum singgah dan mencicipi kuah ikan sembilang Kuala. Bahkan, para pejabat seperti anggota DPRA selalu singgah ke Kuala Langsa untuk makan ikan sembilang yang ditumis,” jelas Umi.

Mengigat sulitnya mendapat ikan seumilang (sembilang) yang hidup, Umi dan suaminya Lukman (52) atau akrab disapa Nek Man menyiasati dengan membeli ikan dari nelayan yang menggunakan perahu mancing setiap hari. Ikan yang masih hidup itu lalu disimpanya dalam bak, dan keesokannya saat akan dimasak ikan tersebut baru diambil dari bak itu. “Biasanya pemancing ikan pulangnya pada sore atau malam hari dan menjual ikan seumilang yang masih hidup ke kami,” ujar Nek Man.

Jika tidak ada seumilang di Kuala Langsa, menurut Nek Man, ia  harus mencari ikan tersebut yang masih hidup pada nelayan di Desa Alur Brawe yang berjarak sekitar enam kilometer dari Kuala Langsa.  “Hal ini kami lakukan untuk menjaga kualitas kuah dan rasa ikan seumilang yang kami tumis,” timpalnya.

Harga ikan sembilang yang dijual di Kuala Langsa masih terjangkau. Dima satu potong ikan sudah termasuk nasi hanya dijual Rp 15 ribu.  Sedangkan untuk kepala ikan tersebut, harganya tergantung berat yaitu satu ons Rp 8.000.

Anda ingin tahu bagaimana lezatnya tumis seumilang di Kuala Langsa?

Jika ada berkunjung ke Langsa, silahkan singga di ‘Warung Ikan Seumilang’ yang berada pada kilometer enam di jalan menuju Kuala Langsa. Mulai pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB, menu tumis ikan seumilang selalu tersedia di warung tersebut.

Selain warung milik Umi, di kawasan Km 6 jalan menuju Kuala Langsa

ada satu warung lain yang juga menyediakan tumis seumilang. Pemilik warung itu sering disapa dengan Kaknu. Setiap hari, warung ini juga ramai dikunjungi warga untuk mencicipi hidangannya. “Sekarang susah mencari ikan seumilang,” ujar Kaknu menjawab Serambi, kemarin, sambil melayani pembeli.(muhammad nasir)

Juga Ada Momo Panggang  dan Udang Sabu Tumis
SELAIN menyediakan kuah tumis ikan sembilang, warung milik Umi yang diberi nama ‘Warung Ikan Seumilang’ itu juga menyediakan menu ikan momo panggang. “Tapi, momo panggang tersebut kita sediakan jika ada permintaan,” ujar Nek Man.

Menurut Nek Man, biasanya yang doyan momo panggang adalah warga negara Thailand. Dimana, setiap berlabuh di Pelabuhan Kuala Langsa  mereka selalu memesan momo atau yang dikenal Brangkas. Menu lain yang disediakan di warung ini, adalah udang sabu tumis khas Aceh dan aneka ikan goreng. “Ciri khas tumis udang sabu ini adalah kami gunakan asam belimbing sehingga rasanya menggeliat lidah,” ujar Nek Man.(muhammad nasir)

Kuala Langsa,  Lokasi Wisata Laut
SELAIN bisa menimati kuah ikan seumilang (sembilang-red), setiap orang yang berkunjung ke Kuala Langsa juga bisa menikmati berbagai jenis makanan yang dipadu dengan hasil laut seperti mi kepiting, mi udang, dan ikan bakar. Jika anda datang ke Kuala Langsa, di Km 5 jalan menuju ke tempat itu, anda juga bisa menikmati ikan segar  yang baru dibawa pulang oleh para pemancing. Namun, di tempat ini ikan baru dapat diperoleh pada sore hari.

“Bisa saja ikan segar yang kita beli kemudian kita minta dibakar pada kafe-kafe yang ada di sepanjang jalan menuju Kuala Langsa,” ujar Bahtiar, penggemar makanan laut. Di kafe-kafe itu, menurutnya, juga disediakan mi kepiting dan mi udang. Udang dan kepiting yang disuguhkan di kafe-kafe ini juga masih segar karena berasal dari nelayan yang menjual hasil tangkapan setiap sore hari.

Di kafe itu, anda dapat beristirahat dan sejenak menikmati hembusan angin dari hutan bakau sambil menunggu sajian hidangan mi kepiting diantar pelayan kafe. Saat mendekati pintu pelabuhan, anda juga akan menikmati sensasi kafe hutan bakau. Kafe yang berada di kiri dan kanan jalan itu juga menyediakan masakan laut dan air kelapa.  Suasana rindang sangat terasa ketika anda singgah di kafe yang berada di tengah-tengah dan di atas pohon bakau. Hal itu semakin menambah selera makan anda.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved