Pra-PORA Ajang Seleksi Atlet Aceh

PEKAN Olahraga Aceh (PORA) yang sebelumnya bernama Pekan Olahraga Daerah (Porda) sepertinya sudah menjadi

Editor: bakri

PEKAN Olahraga Aceh (PORA) yang sebelumnya bernama Pekan Olahraga Daerah (Porda) sepertinya sudah menjadi tradisi berkumpulnya atlet seluruh Aceh. Bahkan, untuk mengikuti pertandingan selama dua pekan, tak kurang dari 8.000 atlet terpaksa berada di daerah itu.

Rupanya, beranjak dari persoalan ini, maka KONI Aceh melakukan terobosan baru. Ya, untuk menghadapi PORA 2014 di Aceh Timur, induk olahraga tertinggi di Aceh menerapkan aturan baru. Tiap atlet berlaga di PORA, maka wajib mengikuti seleksi yang diberi nama Prakualifikasi PORA (Pra-PORA).

Bisa jadi, Pra-PORA ini terinspirasi dari pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) ataupun Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON). Bukan rahasia lagi, kalau atlet yang ingin bertarung di arena PON, maka wajib berlaga di Porwil dan PON. Artinya, tiket menuju ke pesta multieven di Indonesia ini benar-benar selektif.

Beranjak dari itu, maka digulirlah Pra-PORA untuk 24 cabang olahraga. Di mana, seleksi untuk perebutan tiket pesta empat tahunan diadakan di sejumlah daerah semisal Banda Aceh, Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Timur, Sabang, Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Aceh Selatan. Daerah ini menjadi tuan rumah sesuai dengan keputusan dari masing-masing Pengurus Provinsi (Pengprov).

Wakil Ketua KONI Aceh Bidang Pembinaan Prestasi, HT Rayuan Sukma kepada Serambi mengaku, kalau pelaksanaan Pra-PORA merupakan satu cara yang dilakukan pihaknya untuk mendapatkan atlet berkualitas, dan prestasi. Artinya, sebelum dikirim ke ajang Porwil ataupun Pra-PON, mereka sudah mengetahui kualitas akan atlet itu.

Sebelum diterapkan Pra-PORA, lanjut Rayuan, semua daerah mengirim atlet untuk seluruh cabang olahraga. Namun kini, melalui Pra-PORA jumlah atlet sudah langsung tersaring. Ya, di setiap cabang hanya menyediahkan tujuh tiket untuk masing-masing kelas. Sementara tuan rumah diberikan tiket wild-card.

Kecuali itu, kata Rayuan, penerapan Pra-PORA tersebut akan membuat tuan rumah Aceh Timur lebih siap dalam memberikan pelayanan kepada kontingen. Jika pada PORA sebelumnya, jumlah atlet mencapai 8.000 orang, maka kini jumlahnya terpangkas hingga tinggal 3.000 orang saja. Praktis, pelayanan bagi kontingen lebih maksimal lagi.

“Jujur saja, kalau untuk pergelaran multieven di Provinsi Aceh, hanya Kota Banda Aceh paling siap baik dari sarana ataupun fasilitas. Dengan Pra-PORA yang sudah dilaksanakan itu, membuat Aceh Timur lebih baik dalam menyambut kontingen,” demikian Rayuan yang juga Ketua Umum Pengprov PABBSI Aceh.(*)

Tags
PORA
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Korban Nova Buat Halaman di Facebook

 

Mengintip Proyek Masjid Raya

 

Realisasi Fisik 55 Persen

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved