Serambi MIHRAB

Ibnu Khaldun Bapak Sosiologi Islam

IBNU Khaldun yang punya nama lengkap Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad Ibn Khaldun al-Hadrami al-Ishbili

Editor: bakri

Hijarah ke Mesir
Setelah empat tahun kemudian, ia hijrah ke Iskandaria (Mesir) untuk menghindari kekisruhan politik di Maghrib. Di Kairo, Ibnu Khaldun disambut para ulama dan penduduk. Ia lalu membentuk halaqah di Al-Azhar. Ia didaulat raja menjadi dosen ilmu Fikih Mazhab Maliki di Madrasah Qamhiyah. Tak lama kemudian, dia diangkat menjadi ketua pengadilan kerajaan.

Ibnu Khaldun sempat mengundurkan diri dari pengadilan kerajaan, lantaran keluarganya mengalami kecelakaan. Raja lalu mengangkatnya lagi menjadi dosen di sejumlah madrasah. Setelah menunaikan ibadah haji, ia kembali menjadi ketua pengadilan dan kembali mengundurkan diri. Pada 803 Hijriyah, dia bersama pasukan Sultan Faraj Barquq pergi ke Damaskus untuk mengusir Timur Lenk, penguasa Mongol.

Berkat diplomasinya yang luar biasa, Ibnu Khaldun malah bisa bertemu Timur Lenk yang dikenal sebagai penakluk yang disegani. Dia banyak berdiskusi dengan Timur. Ibnu Khaldun, akhirnya kembali ke Kairo dan kembali ditunjuk menjadi ketua pengadilan kerajaan. Ia tutup usia pada 25 Ramadhan 808 Hijriyah yang bertepatan 16 Maret 1406 di Kairo, Mesir.

Meski Ibnu Khaldun telah berpulang enam abad yang lalu, pemikiran dan karya-karyanya masih tetap dikaji, dipelajari dan digunakan hingga sekarang. Sebagai seorang pemikir hebat dan serba bisa sepanjang masa, buah pikirnya amat berpengaruh pada semua bidang ilmu, terutama dalam bidang ekonomi dan sosiologi. Jadi, tidak heran kalau dunia kemudian mendaulatnya sebagai Bapak Ekonomi dan Sosiologi Islam. (dari berbagai sumber/asnawi kumar)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved