Mendengar Azan Tengah Malam, Gadis Tionghoa Ini Masuk Islam
Dalam kurun waktu 3 bulan mempelajari Islam dan Alquran, Diana pun mulai ikut melakukan Shalat dan belajar Iqra
"Momy bilang itulah hidayah, dan aku merupakan salah satu orang yang beruntung bisa mendapatkan hidayah tersebut," jelasnya.
Awal Juni pun ia bersama teman satu kampusnya berinisiatif mendatangi masjid Muhammad Cheng Ho Jakabaring dan menanyakan bagaimana menjadi mualaf.
Petugas masjid lantas mengarahkannya untuk datang dan mengambil formulir di sekretariat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel.
"Setelah mengisi formulir, saya disuruh datang pada hari Kamis tanggal 4 Juni kemarin selepas Ashar ke masjid Cheng Ho. Dan Alhamdulillah, saya langsung mengucapkan syahadat. Ibarat terlahir kembali, saya lega dan sangat bersyukur," ungkapnya.
Kebahagiaannya tak cukup sampai disini. Istri ketua PITI juga memberikannya nama baru yakni Siti Fatimah.
Kabar masuknya Diana ke agama Islam pun langsung beredar ke kalangan kampus. Bahkan Pastur kampusnya pun sampai menghubunginya.
"Saya ditanya, apakah yakin masuk Islam? saya hanya menjawab iya dengan mantap. Dan Pastur berpesan, tetap saja harus lancar kuliah dan menerima keputusan saya," ujarnya.
Dan tahun ini pun, Diana mulai menjalankan puasa untuk pertama kali. Bahkan dari awal sampai hari ini, Diana hanya batal sebanyak tiga kali. Ia pun mengaku meski hanya di sekitar komplek, ia sudah mulai mengenakan Jilbab.
"Alhamdulillah bertemu Ramadhan, dan bisa pakai jilbab. Ini merupakan pengalaman pertama dan sangat indah bagi saya," ungkapnya.