Pesona Air Terjun Kembar Blang Kulam, Membuat Pengunjung Lupa Diri
Air terjun kembar Blang Kulam ibarat perawan desa yang belum tersentuh tangan jahil.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Faisal Zamzami
Lokasi wisata ditandai dengan gerbang lengkap dengan area parkir, musala, dan jejeran pedagang yang menggelar lapak jualan.
Namun di sini anda tak akan menemukan penginapan. Jadi disarankan jika berkunjung, pilihlah waktu pagi hari. Agar puas berekreasi dan mengisinya dengan berenang, berpiknik, dan mengabadikan keindahannya.
Untuk masuk ke lokasi wisata ini cukup membayar retribusi parkir Rp 5.000. Selanjutnya ayunkan langkah menuruni ratusan anak tangga. Anak tangga dengan lebar 1 meter setinggi 30 Cm mengular berkelok-kelok. Dari sini telinga sudah bisa mendengar debur air terjun.
Sepanjang menuruni anak tangga mata akan terlena menatap hijaunya kawasan yang memeluk kawasan wisata alam ini. Menyesap hawa sejuk yang melingkupi Blang Kulam.
Tapi jangan kaget, sepanjang menuruni anak tangga yang mengular itu anda akan menemui monyet-monyet centil yang bermain-main di dahan pepohanan.
Tenang saja. Mereka tak akan mengganggu.Lanjut. Namun sebenarnya perjalanan pulang akan lebih meletihkan. Sisakan energi anda. Pasalnya kaki akan dipaksa menapaki anak tangga yang menanjak.
Berbeda dengan ketika masuk ke lokasi saat mengayunkan langkah menapaki anak tangga dengan kontur tanah yang menurun.
“Ada kejadian pengunjung yang terpaksa dipapah karena tak sanggup lagi berjalan saat pulang,” cerita Rahmat Mirza, salah seorang pengunjung sambil terkekeh.
Namun pengalaman itu tak membuat pengunjung kapok untuk kembali. Tempat ini ramai dikunjungi ketika akhir pekan tiba, khususnya oleh kaum muda.
Air terjun kembar Blang Kulam ibarat perawan desa yang belum tersentuh tangan jahil. Memancarkan keindahan alami yang membuat lupa diri. (Nurul Hayati)