Bentrok di Aceh Singkil

Kasus Ini Disebut Bukan yang Pertama

Beberapa tahun lalu pernah terjadi kasus serupa dengan latar belakang yang sama.

Editor: Yusmadi
Thinkstockphotos
Ilustrasi bentrokan 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat kekerasan di Aceh Singkil bukan yang pertama. Beberapa tahun lalu pernah terjadi kasus serupa dengan latar belakang yang sama.

Kepala Divisi Advokasi Hak Sipil dan Politik KontraS Putri Kanesia mengatakan, latar belakang masih seputar soal keyakinan minioritas di tengah masyarakat yang menganut agama mayoritas.

"Kasus itu sempat dilaporkan ke KontraS dan menjadi catatan kami," kata Putri seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (13/10/2015).

Terkait kasus kekerasan yang hari ini terjadi, KontraS menurut Putri terus memantau dari warga yang ada di lokasi kejadian.

Fokus saat ini, kata Putri, adalah evakuasi perempuan dan anak-anak. Ia berharap jumlah petugas kepolisian bisa ditambah untuk mencegah adanya korban di sana.

Sebelumnya Bupati Aceh Singkil Safriadi mengatakan, ratusan orang bersenjata tajam mendatangi salah satu gereja di Desa Suka Makmur, Gunung Meriah, dan membakarnya.

“Terjadi aksi anarki. Massa membakar satu gereja, satu undung-undung (rumah ibadah berukuran kecil). Ketika hendak ke tempat ketiga, massa diamankan tentara dan polisi,” kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi, kepada CNN Indonesia.

Menurut Safriadi, saat ini situasi yang mencekam telah terkendali. Polisi dan tentara menurunkan lebih dari 100 personel untuk menjaga Desa Suka Makmur.

Kerusuhan di Desa Suka Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, memakan korban. Satu orang warga tewas sedangkan beberapa lainnya terluka, termasuk tentara.

“Sebetulnya ini antara masyarakat berlatar belakang agama. Satu orang tewas, dari warga, dan tujuh orang lainnya luka-luka,” kata Safriadi, kepada CNN Indonesia.

Di antara ketujuh orang yang terluka tersebut, ujar Safriadi, enam berasal dari warga, sedangkan satu lainnya merupakan prajurit TNI. Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. (CNN Indonesia)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved