Bentrok di Aceh Singkil
MPU Minta Semua Pihak Intropeksi Diri
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, meminta semua pihak
* Terkait Bentrok Berdarah di Singkil
BANDA ACEH - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, meminta semua pihak di Singkil agar dapat introspeksi diri. Hal ini dilakukan agar kerukunan umat beragama yang selama ini sudah berjalan dengan baik tidak ternoda dengan kejadian seperti beberapa hari lalu.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber tamu via telepon dalam program cakrawala Radio Serambi FM edisi Kamis, 15 Oktober 2015, yang mengangkat topik Salam Serambi berjudul ‘Bentrokan Singkil tak Boleh Sisakan Dendam’. Hadir sebagai narasumber internal, Sekretaris Redaksi Harian Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, yang dipandu host, Nico Firza.
“Mari sama-sama kita kubur masalah kemarin, dan kita bangun kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Tentu tugas pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi budaya antara masyarakat muslim dan non muslim di Singkil,” kata Tgk Faisal.
Disampaikannya, kasus yang terjadi di Singkil berawal dari pendirian rumah ibadah ilegal. Permasalahan tersebut sudah berlarut-larut hingga tiga tahun, tanpa ada penyelesaian serta penegakan hukum yang dilakukan pemerintah.
Sebab itu, kata Tgk Faisal, ke depan pemerintah harus benar-benar mementingkan hal-hal seperti itu karena dampak dari kejadian tersebut sangat merugikan masyarakat. Pemerintah lanjut Tgk Faisal harus menjadi penengah untuk menjembatani kedua belah pihak.
“Apabila ini dilakukan secara berkesinambungan, dari hati ke hati, saya rasa kejadian ini tidak akan terulang lagi. Kita juga terus melakukan koordinasi dengan MPU kabupaten/kota yang ada disana untuk memberikan pencerahan kepada umat melalui mimbar-mimbar masjid,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Aceh ini.
Di samping itu, menurut Tgk Faisal, Pemerintah Aceh juga harus memberikan jaminan, sekaligus mempertautkan kembali hati masyarakat yang sudah melakukan pengungsian. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang sudah mengungsi dapat kembali ke Singkil.
“Kita berharap ke masyarakat Aceh, khususnya Singkil untuk terus melakukan upaya-upaya agar kasus ini tidak terulang lagi. Antara masyarakat yang satu dengan lainnya, dan masyarakat diluar Singkil, untuk tidak memprovokasi, tapi memberikan kesejukan kepada masyarakat agar kembali hidup damai, rukun dalam beribadah dan mencari rezeki sebagaimana mestinya,” demikian Tgk Faisal Ali.
Sekretaris Jenderal Forum Alumni Fakultas Dakwah (Alfada) UIN Ar-Raniy, Tgk Baharuddin, dalam siaran pers yang dikirim Humas DPP Alfada ke Serambi kemarin, berharap pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan di Singkil secara adil agar kejadian yang sama tidak kembali terulang di waktu yang akan datang.
“Pemerintah harus benar-benar menyelesaikan konflik secara adil, tidak ada pihak yang dirugikan dalam penyelesaiannya. Jika tidak maka akan muncul konflik baru nantinya,” ujar Malik.
Sebagai organisasi yang membina aqidah ummat, Alfada sangat menyayangkan kejadian di Singkil. Sepatutnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi. “Kita ingin Aceh selalu aman. Dan kepada pemimpin harus amanah,” ujarnya.(una/yos)