Padi Ciherang tak Lagi Dianjurkan Tanam

Padi varietas Ciherang yang dilepas Menteri Pertanian (Mentan) RI pada tahun 2000

Editor: bakri

Alfizar bersaran, jangan cepat menyalahkan kelemahan varietas Ciherang, karena banyak faktor yang menentukan serangan penyakit HDB di lapangan. “Atas dasar apa kita melarang petani menanam varietas Ciherang? Apakah sudah ada undang-undang yang dikeluarkan pemerintah atau Kementerian Pertanian yang mengatur atau melarang penanaman varietas Ciherang. Jangan gegabah dengan lakon kita yang terburu-buru dan belum teruji,” ujarnya.

Ia mengajak pemegang otoritas di bidang pertanian berpikir sejenak bagaimana cara membenahi sektor pertanian secara bersama-sama. “Ayo masyarakat ilmiah di kampus rajin-rajin ke lapangan memberi informasi teknologi tepat guna bagi petani, sehingga permasalahan yang besar dihadapi petani menjadi kecil, persoalan yang banyak menjadi sedikit,” ucapnya.

Menurutnya, setiap orang harus “bijak” dalam bertindak, apalagi sebagai kepala atau bos yang menjadi panutan masyarakat. “Jangan sampai hari ini kita larang, besok berbalik justru dianjurkan,” imbuhnya.

Dari pengalaman Alfizar menanam varietas Ciherang delapan tahun di Gampong Ajee Rayeuk, Aceh Besar, ada beberapa keunggulan Ciherang:
1. Rasa nasinya pulen dan enak dibandingkan varietas Inpari, misalnya.
2. Umurnya pendek, 116 sampai 125 hari, dengan batang tegak kokoh dan tahan rebah.
3. Tahan terhadap wereng cokelat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap HDB strain 3 dan 4. “Jadi, kita perlu teliti tentang strain HDB berapa yang menyerang varietas Ciherang di lapangan,” kata Alfizar. (dik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved