Cerpen

Perhitungan dengan Ampon Lah

TERKUTUKLAH Ampon Lah! Seorang uleebalang yang telah meminang pujaanku, bungong jeumpa yang kelak akan menghias taman hatiku

Editor: hasyim

Lalu darah pun bercucuran. Dengan sisa-sisa tenaga aku melarikan diri. Dua orang jongos keluar dari rumah Ampon Lah. Seseorang hendak mengejarku, tapi Ampon Lah melarangnya. Ia hanya mengeluarkan sumpah serapah. Ia telah menang. Aku harus mengakuinya. Darah semakin banyak keluar hingga menyebabkan tubuhku menjadi lemah. Setelah merasa agak jauh dari rumah Ampon Lah, langkahku semakin berat. Aku sempat berpikir akan mati karena gigil di tubuhku tak tertahankan. “Maafkan aku, Ainal Mardhiah. Aku tak berhasil menumpasnya,” lirihku. Tiba-tiba nafasku semakin sesak.

Sayup-sayup di keremangan malam, aku melihat sebuah kahar melintas pelan. Sebelum sempat menghentikan kahar itu, aku terjatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri.

* Teuku Mukhlis adalah guru MTsN Lhokseumawe

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved