Perpecahan Itu Hal Biasa
KABAR ‘perpecahan’ grup komedi Eumpang Breuh (EB) yang sebelumnya santer beredar akhirnya
KABAR ‘perpecahan’ grup komedi Eumpang Breuh (EB) yang sebelumnya santer beredar akhirnya terjawab sudah. Dua pentolannya yaitu Abdul Hadi (Bang Joni) dan Sulaiman (Mando) hengkang dari gruP yang dibidani oleh Din Kramik dan Ayah Doe. Wajah ‘dua sahabat’ yang dikenal kocak dalam setiap akting yang dilakoninya tidak tampak dalam serial terbaru EB, ‘Ka Meu Breuh Lom’ yang baru diluncurkan dua hari lalu.
“Dalam dunia entertainment, ‘perpecahan’ dalam sebuah grup itu adalah hal biasa,” ujar Ketua Asosiasi Industri Rekaman Aceh (AIRA), Syeh Ghazali LKB yang dimintai komentarnya oleh Serambi, Jumat (1/7).
Ia memaparkan hal itu bisa saja karena personel sudah merasa yakin untuk bersolo karir. Apalagi tambah pria yang akrab disapa Om Syeh, kedua pentolan grup tersebut mempunyai fans fanatik. Meskipun dalam pandangan dia, masyarakat tentu mengharapkan grup EB tampil dalam format lengkap. Grup komedi yang dibidani oleh produser, Din Keramik di bawah besutan sutradara, Ayah Doe, menjadi film serial Aceh teranyar sepanjang satu dekade ini.
Dalam catatan AIRA, grup EB merupakan yang paling produktif dan solid di jagad hiburan daerah. Menyusul grup ‘Pak Mantri’ dan ‘Kanot Bu’. Sementara di ranah tarik suara, Rafly dengan grup Kande tercatat sebagai musisi yang sangat digandrungi dan tetap produktif, meski sekarang tercatat sebagai anggota DPD RI. Ada lagi biduanita, Liza Aulia yang setali tiga uang dengan Rafly, concern mengusung aliran musik etnik dan mendapat tempat di hati penggemar setianya.
“Ada juga yang cuma satu atau dua album keluar terus bubar. Bisa saja karena respons pasar kurang bagus. Tapi ada juga tipe idealis, mereka sendiri yang membatasi diri,” papar Om Syeh.
AIRA merupakan lembaga yang memayungi para pelaku seni di Aceh. Sehingga otomatis mereka yang bergelut di dunia hiburan daerah ini dan memakai label AIRA akan mendapat perlindungan hukum berupa hak cipta. Kehadiran EB sendiri sukses mencuri perhatian publik dan lekat di benak penonton. Tak heran kalau sosok dan kehadirannya selalu ditunggu-tunggu.(rul)
