Logo UIN Hasil Sayembara Dikritik, Berikut Penjelasan Panitia
Tak sedikit dari mereka yang mengaku kecewa dan mempertanyakan sikap dewan juri atas dipilihnya karya Fandy Diadline Widi Anugerah sebagai pemenang
Penulis: Subur Dani | Editor: Amirullah
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Logo Universitas Islam Negeri (UIN) hasil sayembara yang baru-baru ini digelar kampus tersebut mendapat kritikan kuat dari berbagai kalangan.
Pasalnya, logo hasil karya Fandy Diadline Widi Anugerah warga Malang, Jawa Timur yang dinobatkan sebagai pemenanga juara satu disebut- sebut sama sekali tidak mencerminkan keislaman dan keacehan. Bahkan tak mencerminakan sejarah lahirnya kampus tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah kalangan santer membicarakan ikhwal tersebut. Kritikan datang dari berbagai kalangan.
Para netizen mulai mengkritik logo itu, sejak diumumkan di website UIN Ar-Raniry melalui situs http://www.ar-raniry.ac.id/
Sedikitnya ada 31 komentar di bawah pengumuman tersebut.
Netizen mengkritik logo yang dinobatkan sebagai juara satu itu.
Tak sedikit dari mereka yang mengaku kecewa dan mempertanyakan sikap dewan juri atas dipilihnya karya Fandy Diadline Widi Anugerah sebagai pemenang sayembara.
Persoalan logo itu juga mamantik kritikan dari Lembaga Kajian Sosial Politik dan Kebijakan Publik (LINGKA FORUM), Dema UIN Ar-Raniry, dan Forum Alumni Eksekutif Ar-Raniry.
Mereka menyampaikan pandangan yang hampir serupa, bahwa logo karya Fandy Diadline Widi Anugerah yang memperoleh nilai 547,7 itu dianggap tidak representatif jika ditinjau dari historis lahirnya IAIN Ar-Raniry (nama sebelumnya), semangat keacehan, dan spirit Darussalam sebagai kota mahasiswa.
Ketua Panitia Sayembera, Dr Abdul Jalil Salam MA, yang diwawancarai Serambinews.com, Minggu (16/10/2016) mengatakan, ada 85 logo yang masuk ke email panitia sejak dibukanya sayembara pada tanggal 8 Agustus-16 Septmeber lalu.
"Dari 85, satu gugur, jadi hanya 84 yang kita nilai," katanya.
Dari 84 itu dewan juri kemudian melakukan penjuarian hingga beberapa tahapan, dan pada akhirnya menyisakan 10 logo.
"Sepuluh logo ini kemudian dinilai kembali oleh dewan juri, dan juga dinilai secara poling oleh Dewan Senat UIN Ar-Raniry," kataya.
Hasil penilaian dewan juri dan Senat UIN Ar-Raniry sama-sama menempatkan karya Fandy Diadline Widi Anugerah sebagai juara pertama.