Magnet Broadcast dan Pesona Nova

SUATU malam, sekitar dua pekan lalu, Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA)

Editor: bakri

SUATU malam, sekitar dua pekan lalu, Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH bertandang ke Kantor Pusat Harian Serambi Indonesia di Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar untuk suatu urusan.

Saat berbincang dengan Serambi, tiba-tiba topik mengarah ke isu Kanjeng Dimas Taat Pribadi, sosok yang disebut-sebut memiliki kemampuan menggandakan uang di Probolinggo, Jawa Timur.

“Ngapain jauh-jauh ke Kanjeng Dimas. Di Aceh juga ada yang tak kalah dahsyatnya dalam hal investasi bodong. Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk meyakinkan orang hingga dengan mudah menyetorkan uang hingga angka puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Anak itu sekarang dalam pendampingan YARA karena dikejar-kejar oleh orang-orang yang menjadi korban,” ungkap Safaruddin. Anak yang dia maksud itu tak lain adalah Nova Mastura, gadis 25 tahun yang terlibat bisnis investasi bodong.

Difasilitasi Safaruddin, Serambi melakukan wawancara khusus dengan Nova, di Kantor YARA, Banda Aceh, Minggu 23 Oktober 2016. Sepanjang wawancara sekitar dua jam, Nova menjawab lancar setiap pertanyaan bahkan jujur dia mengaku telah menipu dengan menjalankan investasi bodong sejak 2015. “Saya terjerat dalam bisnis yang saya rancang sendiri. Padahal kepada setiap orang yang mau bergabung tetap saya katakan usaha saya ini ilegal. Kalau memang percaya silakan bergabung sesuai dengan syarat yang saya tentukan,” ujar alumni SMAN 7 Banda Aceh tersebut.

Ditanya apa rahasianya sehingga orang-orang begitu percaya menempatkan dana investasinya pada usaha bisnis bodong, Nova menjawab tidak ada rahasia apa pun. “Saya hanya bicara apa adanya, kalau memang yakin silakan. Saya juga tak punya latar belakang pendidikan yang terkait pengelolaan keuangan atau perbankan. Saya hanya baca-baca tentang bisnis investasi ini di berbagai media dan nekat mencoba, itu saja,” ujar gadis berkulit hitam manis dengan gaya bicara layaknya seorang yang sangat profesional.

***

Menurut Nova, langkah pertama yang dilakukannya ketika mengawali bisnis adalah menyebar broadcast (pesan siaran) melalui fasilitas Blackberry Messenger miliknya. Pesan siaran berupa untaian kalimat bernada promosi bergaya anak gaul itu pun sebenarnya biasa-biasa saja.

Begini lengkapnya: “Open investasi dolar close jam 15.00 WIB. Inves Rp 1 juta dapat Rp 5 juta=Rp 6 juta. Inves Rp 3 juta dapat Rp 15 juta=Rp 16 juta. Inves Rp 10 juta dapat Rp 50 juta=Rp 60 juta. Inves sekarang juga jaminan modal aman 100 persen, no tipu-tipu. Potongan 20 persen dari keuntungan untuk orang kerja. Jangan lupa zakat ya.”

***

Tawaran investasi yang di-broadcast Nova berubah layaknya magnet dengan daya tarik luar biasa. Bukan hanya menyedot perhatian teman-teman yang ada di data kontak BBM-nya, tetapi meluas tanpa batas setelah di-share lebih lanjut ke berbagai media sosial termasuk facebook. Dalam hitungan minggu, uang mengalir lancar ke rekening, bahkan tak sedikit yang menyerahkan langsung ke tangannya. Bahkan, angkanya ada yang sangat fantastis, Rp 400 juta/orang.

Meski Nova mengatakan tak ada sesuatu yang berlebihan pada kata-kata broadcast-nya tapi tak bisa disangkal jika tawaran keuntungan yang dicantumkan Nova sangat menggiurkan.

Bayangkan, dengan hanya modal Rp 1 juta bisa mendapat Rp 5 juta sehingga totalnya menjadi Rp 6 juta. Begitu juga jika inves Rp 10 juta total pengembalian plus modal menjadi Rp 60 juta. “Waktu pengembalian keuntungan antara satu hingga dua minggu,” kata Nova yang sebelumnya tinggal bersama keluarganya di Kompleks Perumahan WH, Gampong Lambleut, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar.

Selain tawaran keuntungan, magnet lain pada broadcast itu adalah gaya polos anak gaul dengan menulis “no tipu-tipu” dan “jangan lupa zakat ya.” Kedua kata itu, menurut Nova juga sangat besar pengaruhnya. “No tipu-tipu bisa membangkitkan kepercayaan nasabah sedangkan jangan lupa zakat adalah pendekatan yang dibangun untuk saling membantu sesama. Kalau ada kelebihan rezeki dianjurkan berbagi biar makin berkah,” ujar Nova tentang maksud yang terkandung dalam pesan siaran yang disebarkannya.

Lalu, dari mana Nova mendapatkan uang untuk membayar keuntungan kepada pemodal? Jawaban pertanyaan itu sangat gampang yaitu memutar uang yang sudah masuk secara periodik. Misalnya, uang yang terkumpul pada minggu pertama, keuntungannya diambil dari yang terkumpul pada minggu kedua, dan seterusnya.

Makanya, kata Nova, uang yang masuk, baik langsung maupun ke rekening hanya singgah saja karena secepatnya harus dibagi-bagikan sebagai keuntungan kepada mereka yang sudah masuk daftar tunggu. Prinsip bisnis seperti ini juga dikenal dengan istilah gali lobang tutup lobang. “Karenanya harus aktif menghimpun dana termasuk memberdayakan pada down line selaku nasabah yang merekrut anggota baru. Jangan segan-segan juga memberikan bonus kepada mereka termasuk bonus jalan-jalan ke luar negeri,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Korban Nova Buat Halaman di Facebook

 

Mengintip Proyek Masjid Raya

 

Realisasi Fisik 55 Persen

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved