Opini
Raja Salman, Aceh dan Wahabi
DUA tahun lalu, tepatnya pada 28 Februari 2015, saya pernah menulis artikel singkat di satu media
Parade Aswaja
Tentu ada hubungannya, kalau tidak ada hubungan tidak mungkin saya menulis seperti ini. Kita tentu masih ingat dengan Parade Aswaja dua tahun lalu. Ada kemungkinan Raja Salman sudah mengetahui informasi ini melalui orang-orang terdekatnya. Dengan demikian, Raja Salman tidak mau mengambil risiko untuk berkunjung ke Aceh. Tentu yang menjadi alasan beliau bukanlah faktor “ketakutan”, karena sejarah telah mencatat bahwa keberanian orang-orang Arab padang pasir jauh lebih tinggi dari keberanian orang-orang kita.
Saya menduga bahwa keputusan Raja Salman untuk tidak berkunjung ke Aceh disebabkan faktor ketenangan sebagaimana disinggung di atas. Artinya, beliau tidak ingin jika kunjungannya nanti disambut dengan demo anti Wahabi yang tentunya akan membuat jalan-jalan menjadi macet serta menyusahkan banyak orang untuk membeli karton dan spanduk. Logikanya sangat sederhana. Saat Parade Aswaja pada 2015 lalu, ribuan massa saat itu menyatakan menolak dan akan mengusir Wahabi dari bumi Aceh. Padahal pada saat itu tidak ada Wahabi di Aceh, yang ada cuma tersangka-tersangka Wahabi.
Nah, bagaimana jadinya jika King Salman datang ke Aceh, sedangkan beliau (semoga Allah Swt menjaganya) adalah “The King of Wahabi”? Tentu tuha adoe nibak aduen. Jika Raja Salman benar-benar berkunjung ke Aceh, bukan tidak mungkin akan disambut dengan “parade” yang jauh lebih besar dan dahsyat.
Demikian beberapa jawaban alternatif yang bisa saya tawarkan terkait pertanyaan kenapa Raja Salman tidak berkunjung ke Aceh. Namun seperti telah ditegaskan di awal, bahwa tawaran jawaban tersebut hanyalah asumsi-asumsi belaka. Jika ingin jawaban pasti, silahkan hubungi sendiri King Salman, atau coba tanya kepada pria tinggi tegap berkepala plontos, yang terlihat setia mendampingi King Salman, mungkin dia tahu. Wallahu a’lam.
* Khairil Miswar, mahasiswa program pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, konsentrasi Pemikiran dalam Islam. Email: cobausahaonline@gmail.com