Empat Rudal Siap Menghantam Pangkalan Militer AS, Hanya Tunggu Titah Pemimpin Korut
Hal itu akan segera terjadi jika Pemimpin Korut Kom Jong Un sudah memberikan "lampu hijau".
Demikian dilansir Kantor berita Korut KCNA, yang mengutip keterangan Panglima Militer, Jenderal Kim Rak Gyom.
" Rudal-rudal itu akan terbang sejauh 3.356,7 kilometer selama 1,065 detik dan mencapai perairan yang berjarak 30-40 kilometer dari Guam."
Disebutkan, ucapan Trump pada hari Selasa yang menyatakan sikap Korut memancing api dan amarah, adalah tak lebih dari omong kosong.
"Dialog yang tenang tidak mungkin dilakukan dengan orang yang tidak bernalar seperti itu dan hanya kekuatan militer mutlak yang bisa dicernanya," kata Gyom.
Baca: Hah! Rudal Milisi Houti Ditembakan Ke Makkah tapi Gagal

Di tengah meningkatnya retorika itu, Mattis pun mengeluarkan pernyataan tegas pada hari Rabu, menyerukan Pyongyang untuk menghentikan program senjata mereka.
"Republik Demokratik Rakyat Korea harus memilih untuk berhenti mengucilkan dirinya sendiri dan menghentikan upaya membuat senjata nuklir," kata Mattis.
"Sementara, Kementerian Luar Negeri kami berusaha keras untuk mengatasi ancaman global ini melalui cara diplomatik."
"Harus dicatat bahwa gabungan sekutu militer kami sekarang memiliki kemampuan pertahanan dan serangan yang paling presisi, terlatih, dan tangguh di dunia ini," kata Mattis lagi.
Baca: Militer AS Berniat Tembak Jatuh Rudal Uji Coba Korut

Dalam pernyataan hari Rabu, Trump pun menegaskan kekuatan senjata nuklir AS
Berkicau di akun Twitter-nya dari New Jersey, tempat di mana dia berlibur, Presiden AS mengatakan, persenjataan nuklir AS lebih kuat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson meyakinkan rakyat AS bahwa Korut tidak akan menimbulkan ancaman seketika.
Tillerson berharap kampanye "tekanan global" yang melibatkan Rusia dan China dapat menyebabkan dialog baru dengan Pyongyang tentang masa depan "yang lain".
Dia juga mengatakan, situasinya tidak berbeda jauh dalam beberapa hari terakhir, dan bahwa rakyat AS dapat tetap tidur nyenyak dan mengabaikan ancaman itu.